Mengurangi Dampak Negatif Industri Fashion Melalui Bisnis Thrift: Analisis Strategi Pengembangan Boogie Second Thrift dengan BMC

Abstract

Industri fashion konvensional telah menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk peningkatan limbah, polusi, dan penggunaan sumber daya yang terus meningkat. Dalam konteks ini, bisnis pakaian bekas atau thrift second menjadi solusi yang semakin populer bagi konsumen yang peduli lingkungan dan ingin meminimalisir dampak negatif industri fashion."Boogie Second Thrift" adalah sebuah usaha yang berfokus pada penjualan pakaian bekas berkualitas dengan harga terjangkau. Usaha ini tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan memperpanjang siklus hidup barang, mengurangi konsumsi sumber daya, dan emisi karbon yang diperlukan untuk produksi barang baru. Metode penelitian dalam pengembangan rencana bisnis "Boogie Second Thrift" menggunakan Model Bisnis Kanvas (BMC) melalui serangkaian tahapan yang sistematis. Identifikasi mitra kunci, aktivitas kunci, sumber daya kunci, proposisi nilai, hubungan pelanggan, segmen pelanggan, saluran, struktur biaya, dan aliran pendapatan menjadi elemen-elemen penting yang dianalisis. Hasil dari BMC "Boogie Second Thrift" menunjukkan bahwa bisnis ini memiliki tujuan mulia dalam mengurangi limbah pakaian dan mendukung gaya hidup berkelanjutan. Karakteristik calon konsumen potensial adalah individu yang peduli tentang lingkungan dan mencari pakaian berkualitas dengan harga terjangkau. Keunikan produk terletak pada koleksi pakaian bekas yang unik dan terawat dengan baik. Strategi pemasaran "Boogie Second Thrift" menggunakan platform digital dan media sosial untuk menyuarakan nilai-nilai berkelanjutan dan menarik konsumen yang peduli terhadap lingkungan. Model bisnis ini menciptakan landasan yang kokoh dengan mengintegrasikan aspek fisik dan online serta menawarkan nilai tambah melalui pengalaman pertunjukan musik langsung. Dengan demikian, "Boogie Second Thrift" merupakan contoh bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga berkontribusi positif terhadap lingkungan, memenuhi target SDGs, dan memadukan inovasi dalam industri fashion.