IDENTIFIKASI BERPIKIR LOGIS MAHASISWA TIPE CLIMBER DAN QUITTER DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI

Titin Masfingatin, Wasilatul Murtafiah

Abstract


Berpikir logis diperlukan oleh mahasiswa dalam proses pemecahan masalah khususnya masalah geometri. Indikator berpikir logis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keruntutan berpikir, kemampuan berargumen dan penarikan kesimpulan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir logis mahasiswa tipe climber dan quitter dalam pemecahan masalah geometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian mahasiswaclimber dan quitter masing-masing 1 mahasiswa. Teknik analisis data berdasarkan Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, pengklasifikasian dan identifikasi data, serta penarikan dan veriikasi kesimpulan. Hasil penelitian merupakan deskripsi berpikir logis mahasiswa tipe climber dalam pemecahan masalah geometri yang memiliki keruntutan berpikir dengan baik dalam memahami dan merencanakan penyelesaian masalah dengan menyebutkan hal-hal yang diketahui dan mengungkapkan langkah awal penyelesaian hingga akhir dengan tepat. Mahasiswa climber dalam berargumen mampu memberikan alasan yang logis pada setiap tahap penyelesaian, menyelesaikan permasalahan secara tepat dan memberikan argumen pada setiap langkah serta subjek mengungkapkan alasan logis untuk suatu kesimpulan yang tepat. Dalam menarik kesimpulan mahasiswa dapat menarik kesimpulan dengan tepat pada setiap langkah penyelesaian dan mendapat kesimpulan dengan tepat pada akhir jawaban.. Kemampuan berpikir logis mahasiswa quitter dalam pemecahan masalah geometri memiliki keruntutan berpikir cukup baik dalam memahami dan merencanakan penyelesaian masalah dengan menyebutkan hal-hal yang diketahui namun kurang lengkap juga mengungkapkan beberapa langkah awal penyelesaian. Mahasiswa quitter dalam berargumen mampu memberikan alasan logis pada beberapa langkah penyelesaian, menyelesaikan permasalahan kurang tepat dan memberikan argumen pada beberapa langkah serta subjek tidak dapat mengungkapkan alasan logis untuk suatu kesimpulan yang tepat. Dalam menarik kesimpulan mahasiswa memberikan kesimpulan tepat pada beberapa langkah penyelesaian dan pada akhirnya tidak mendapat kesimpulan tepat pada akhir jawaban.

Keywords


berpikir logis; pemecahan masalah; climber; quitter

Full Text:

PDF

References


Andriawan, Budi & Budiarto, Mega Teguh. 2014. Identifikasi Kemampuan Berpikir Logis dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Sidoarjo. MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Volume 3 No 2 Tahun 2014.

Huijuan, Zhou. 2009. The Adversity Quotient and Academic Performance Among College Students at St. Joseph’s College Quezon City. An Undergraduate Thesis. The Faculty of The Departments of Arts and Sciences St. Joseph College Quezon City.

Masfingatin, Titin. 2012. Proses Berpikir Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Adversity Quotient. Tesis. Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Moleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurhayati, Eti. 2011. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Stoltz, Paul G. 2000. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan menjadi Peluang. Jakarta: Grasindo.

Tuna, Abdulkadir; Çağrı Biber, Abdullah & İncikapı, Lütfi. 2013. An Analysis of Mathematics Teacher Candidates’ Logical Thinking Levels: Case of Turkey. Journal of Educational and Instructional Studies in The World. February, March, April 2013, Volume: 3 Issue: 1 Article: 10 ISSN: 2146-7463.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.