Penerapan Pendekatan Humanistik untuk memahani nilai budaya tarian gambyong terhadap masyarakat Jawa Tengah

Lyla Puspita

Abstract


Pendekatan humanistik ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk ekspresi, gerakan, pentingnya pelestarian sebuah tari gambyong. Seni tari adalah satu dari beberapa kesenian yang dikembangkan di Indonesia. Seni tari Jawa, diekspresikan melalui gerak tubuh para penari yang di dalamnya menggambarkan bentuk ekspresi, eksotisme gerak, keindahan busana dan sering ditampilkan pada saat penyambutan tamu yang identik dengan tarian  ini. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menerapkan metode pendekatan humanistik yang meliputi komponen, konteks fisik dan sosial. Dalam tarian ini menggambarkan tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan hubungan antara manusia dengan alam. Hal ini ditunjukkan dalam korpus syair, gendhing, asesoris, dan beberapa gerakan yang ada dalam tarian. Hubungan antara manusia dengan manusia ini diperoleh dari pemahaman awal fungsi tari Gambyong tari hiburan, tarian selamat datang, dan tarian yang biasa dipentaskan dalam rangka penyambutan tamu. Dalam hubungan manusia dengan manusia ditunjukkan dalam gerak yang akan ditampilan pada masyarakat.   Adapun hasil dari penelitian ini adalah dari ketiga kategorisasi yang diajukan, yaitu keselarasan, kebersamaan, dan kekeluargaan, ternyata tari Gambyong Pareanom mempunyai makna yang sangat luas.

 

This humanistic approach aims to describe the form of expression, movement, the importance of preservation of a gambyong dance. The art of dance is one of the few arts that developed in Indonesia. Javanese dance art, expressed through the movements of the dancers in which describes the form of expression, motion exoticism, the beauty of fashion and often displayed at the reception of guests identical to this dance. This research includes qualitative research by applying humanistic approach method which includes component, physical and social context. In this dance describes the relationship between man and God, and the relationship between man and nature. This is shown in the corpus of poetry, gendhing, accessories, and some movements that exist in the dance. The relationship between humans and humans is derived from the initial understanding of the function of Gambyong dance, entertainment dance, welcome dance, and dance that is usually staged in order to welcome guests. In human relationships with human beings is shown in motion to be seen in society. The results of this study are from the three categorizations proposed, namely alignment, togetherness, and kinship, apparently Gambyong Pareanom dance has a very broad meaning.

Keywords


Pendekatan Humanistik, Nilai budaya tarian gambyong

Full Text:

PDF

References


Akib, Faisal. (2010). Pengantar Teknologi informasi dan komunikasi Informasi. Hal 3.

Efniar. Analisis Kualitas Pelayanan Laboratorium Komputer dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sriwijaya. Palembang. Akademi Manajemen Informatika dan KomputerBina Sriwijaya Palembang

Hadi, Sumandiyo. (2003). Sosiologi Tari. Yogyakarta: ASTI

Hegarini, Eka, Haris Satria, Bheta Agus Wardijono. (2014). Membangun Penangkap Gerakan Manusia dengan Menggunakan 8 Kamera Untuk Menghasilkan Model Animasi 3 Dimensi. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. Depok. Universitas Gunadarma.

Pradewi, Sellyana. (2012). Eksistensi Tari Opak Abang Sebagai Tari Daerah Kendal. Jurnal Seni Tari. 2:12. Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Suheri, Agus. (2006). Animasi Media Pembelajaran. Volume 2 No.1 Periode Juli-Desember 2006.

Sumargono. (2009). EstetikaTari Gambyong Solo Minulya karya S.Maridi. Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya. 1/1:21. Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta. Syahfitri,Yunita,2011, 'Teknik Video dalam Dunia Komputer', Jurnal Saintikom, Volume 10 No. 3 September 2011

Widyastutieningrum, Rochana Sri. (2002). Nilai-nilai Estetis Tari Gambyong. Jurnal Greget 1/2:3. Surakarta. Institut Seni Indonesia Surakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: