Nilai karekter tokoh Werkudara dalam Konseling Pendekatan Realitas untuk menubuhkan tanggung jawab

Abstract

Wayang merupakan bagian dari khazanah kebudayan bangsa sehingga dapat diterima oleh semua kalangan. Pewayangan mengandung banyak ajaran moral dan kebaikan dalam tokoh-tokohnya yang bisa menjadi tuntunan dalam kehidupan. Wayang memiliki konsistensi cerita yang dari waktu kewaktu dapat digunakan secara turun temurun pada setiap generasi. Hal ini dapat menjadi contoh dalam proses konseling menggunakan pendekatan realitas dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab seperti pada tokoh werkudara. Raden Werkudara berwatak kendel, bandel, tetep, mantep, madhep, ajeg dan luhur ing budi. Hal ini dapat diambil dalam pendekatan realitas yang mana didalam pendekatan realitas terdapat tekni modeling untuk menjadikan perilaku baru yaitu rasa tanggung jawab.

Wayang is part of the nation's cultural treasury so it can be accepted by all circles. The puppetry contains many moral teachings and virtues in its characters that can be a guide in life. Puppet has the consistency of a story that from time to time can be used for generations on every generation. This can be an example in the counseling process using a reality approach in fostering a sense of responsibility as in the werkudara. Raden Werkudara is a gerel, stubborn, tetep, mantep, madhep, ajeg and noble ing mind. This can be taken in the approach of reality which in reality approach there is a modeling technique to make a new behavior that is sense of responsibility.