STRUKTUR, MAKNA, DAN FUNGSI CERITA RAKYAT “ASAL USUL DUSUN KARANGSEMI” DESA KARANGREJO, KECAMATAN WUNGU, KABUPATEN MADIUN
Abstract
Objek utama dalam penelitian ini adalah tradisi lisan berupa cerita rakyat khususnya yang berkembang dan masih dilestarikan pada kalangan masyarakat Jawa Dusun Karangsemi yang memiliki tujuan mendeskripsikan struktur, makna, dan fungsi yang terdapat dalam cerita rakyat “Asal Usul Dusun Karangsemi”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi dengan metode alur penelitian maju bertahap. Tahapan yang ditempuh dalam metode ini yaitu menuju tempat lokasi, penetapan waktu penelitian, pengumpulan data, persiapan data, analisis dan pengolahan data dan penyusunan data. Data yang akan digunakan dalam penelitian adalah cerita rakyat “Asal Usul Dusun Karangsemi”dari Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Teknik penelitian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yaitu teknik wawancara etnografis dengan tahapan meliputi menentukan informan, mewawancarai informan, membuat catatan etnografis, mengajukan pertanyaan deskriptif, menganalisis wawancara, mengajukan pertanyaan structural, dan menulis suatu etnografis. Hasil dari penelitian berdasarkan analisis data ditemukan bahwa, dalam cerita rakyat “Asal Usul Dusun Karangsemi” terdapat struktur cerita yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, dan latar, makna, serta fungsi. Tema cerita rakyat tersebut adalah perjuangan tokoh dalam mendirikan perdusunan. Tokoh utamanya yaitu seorang janda bernama Mbah Semi, tokoh tambahannya yaitu mbah-mbah buyut. Latar dalam cerita rakyat yaitu latar tempat yang meliputi hutan, Belik, serta latar waktu yang meliputi bulan Rejeb, Mulud, Puasa, hari Jum’at, Sabtu, Siang, dan Magrib. Makna dalam cerita diperoleh dari “karang” yang berarti tumbuhan lebat, “semi” yang berarti tumbuhan yang ditebang selalu tumbuh kembali dengan bersemi-semi sehingga dinamakan Dusun Karangsemi. Fungsi dari cerita rakyat adalah sebagai sistem proyeksi atau angan-angan bagi masyarakat, alat pengesahan lembaga kebudayaan, alat untuk mendidik anak, dan alat pemaksa dan pengawas agar norma masyarakat selalu dipatuhi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bratawijaya, T. 1997. Mengungkap dan Mengenal Budaya Jawa. Jakarta: Pradnya Paramita.
Hutomo, S. 1991. Mutiara Yang Terlupakan Pengantar Study Sastra Lisan. Surabaya: HSKI-Komisiat Jawa Timur.
Rukmini, D. 2009. Cerita Rakyat Kabupaten Sragen (Suatu Kajian Struktural dan Nilai Edukatif). Tesis. Solo: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Sebelas Maret. (https://123dok.com/d ocument/6qm1d69q-cerita-rakyat-kabupaten-sragen-kajian-struktural-nilai-edukatif.html, diunduh 30 Desember 2021).
Spradley, J.P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana. (buku edisi pertama diterbitkan 1997).
Sukatman. 2009. Butir-butir tradisi lisan Indonesia pengantar teori dan Pembelajarannya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan Sejarah,Teori, Metode, Dan Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.