Optimalisasi peran Lansia dalam meningkatkan perekonomian keluarga melalui pelatihan pembuatan getuk beton

Puddwi Kurnia Devi Zahroni, Indah Andriani, Faravika Helmastuti, Asroful Kadafi

Abstract


Program kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dari lansia di desa sidolaju ngawi jawa timur. Cara mengoptimalkan potensi lansia dengan melukan pelatihan dan pendampingan tersistem untuk membuat getuk beton. Getuk biasa dibuat dari bahan baku singkong, dalam program ini tim mengubah bahan baku singkong menjadi beton. Beton merupakan biji buah nangka, di desa sidolaju limbah beton jumlahnya sangat banyak, karena di desa ini memiliki sentra pembuatan kripik nangka, namun bijinya masih belum dimanfaatkan. Dari temuan ini, tim berusaha untuk merubah limbah nangka menjadi berkah bagi masyarakat setempat kususnya lansia. Tahapan pelaksanaan program ini dimulai dari: sosialisasi program, pelatihan pembuatan getuk beton untuk kader posyandu lansia, pendampingan pembuatan getuk beton oleh kader posyandu ke lansia, pelatihan pengemasan dan pemasaran produk, dan melakukan monitoring secara berkala. Kegiatan ini mendapatkan respon positif baik dari pemerintah maupun masyarakat desa sidolaju. Hasil dari program ini antara lain: peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya para lansia, produk getuk beton khas desa sidolaju, buku lansia berkarya limbah berkah, dan artikel ilmiah.

 

This activity program is aimed at increasing the productivity of the elderly in the village of Sidolaju, East Java. How to optimize the potential of the elderly by implementing systemic training and mentoring to make concrete sap. Ordinary getuk is made from cassava raw material, in this program the team converts cassava raw material into concrete. Concrete is a jackfruit seed, in the village of Sidolaju the amount of concrete waste is very large, because in this village it has a center for making jackfruit chips, but the seeds are still untapped. From these findings, the team tried to convert jackfruit waste into a blessing for the local community especially the elderly. The stages of the implementation of this program were started from: program socialization, training in making concrete getuk for elderly Posyandu cadres, assistance in making concrete getuk by posyandu cadres to the elderly, training in product packaging and marketing, and monitoring regularly. This activity received a positive response from both the government and the Sidolaju village community. The results of this program include: improving the welfare of the community especially the elderly, concrete getuk products typical of the village of Sidolaju, elderly books that work blessing waste, and scientific articles.

Keywords


Lansia, Getuk Beton

Full Text:

PDF

References


Hadi, A. P. (2015). Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunn. Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya.

Depkes. (2017). Analisis Lansia di Indonesia 2017. (online). Tersedia di www.depkes.go.id. diakses tanggal 19 Juni 2019

Kemenkes RI. (2016). InfoDATIN: Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia. In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/ISSN 2442-7659

Rohmah, A. I. N., Purwaningsih, & Bariyah, K. (2012). Kualitas Hidup Lanjut Usia. Keperawatan. https://doi.org/ISSN 2086-3071

Ulumiyah, I., Gani, A. J. G., & Mindarti, L. I. (2013). Peran Pemerintah Desa dalam Memberdayakan Masyarakat Desa (Studi pada Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: