Menumbuhkan nilai budi pekerti Masyarakat Jawa mawas diri dengan Logo Terapi

Dwi Astuti Wulandari

Abstract


Tata krama yang ada di masyarakat Jawa merupakan hal yang dasar dan yang sudah ditanamkan dalam usia dini. Penanaman tata krama tersebut dapat dilakukan dengan pemberian atau pengajaran budi pekerti bagi masyarakat jawa. Mawas diri merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki setiap individu dalam masyarakat. Mawas diri mengacu pada intropeksi diri yang mencakup sikap tidak merasa benar sendiri. Mawas diri pada masyarakat jawa saat ini mengalami penurunan akibat dari banyakanya pencampuran budaya yang ada. Akibat tingginya era globalisasi. Masyarakat suku jawa mengalami kemunduran dalam sikap mawas diri sehingga, saat ini banyaknya kejahatan yang terjadi dimana-mana, tingginya tingkat kecemasan masyarakat, serta hilangnya nilai-nilai sikap hidup dalam masyarkat jawa yang harusnya menjadi pedoman dalam menjalani hidup. Tujuan penulisan untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan nilai budi pekerti mawas diri dengan menggunakan logo terapi.

 

Manners that are in Javanese is primary and which is already embedded in an early age. Such manners planting can be done by granting or teaching manners for Javanese. Introspective is one attitude that should be owned by every individual in the society. Introspective refers to self intropeksi that includes the attitude of don't feel self-righteous. Introspective in the Java community is currently experiencing a downturn resulting from many of mixing cultures. Due to the height of the era of globalization. Javanese society suffered a setback in the introspective attitude so that, at this time the number of crimes happen everywhere, high levels of anxiety society, as well as the loss of values attitudes in the community life of Java which should be the guidance in living life. The purpose of writing to know how to grow the value of introspective character by using the logo of the therapy

Keywords


Budi pekerti, mawas diri, logo terapi.

Full Text:

PDF

References


Abidin, Zainal. (2007). Analisis Eksistensial Sebuah Pendekatan Alternatif untuk Psikologi dan Psikiatri. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Alfian, N & Suminar. (2003). Perbedaan Tingkat Kebermaknaan Hidup Remaja Akhir pada Berbagai Status Identitas Ego dan Jenis Kelamin sebagai Kovariabel (Penelitian Terhadap Mahasiswa Madura di Surabaya). Jurnal Insan, 5(2)87-109.

Asep, R. (2010). Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta : Logung Pustaka

Belda, D., & Wewengkang, P. (2016). Studi Fenomenologi Konteks Budaya Jawa dan Pengaruh Islam : Situasi Psikologis Keluarga Dalam. Jurnal Indiegenous, 1(1), 1–11.

Endraswara, Suwardi. (2003). Budi Pekerti dalam Budaya Jawa.Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

Esping, Amber. (2011). Autoethnography as Logotherapy: An Existential Analysis of Meaningful Social Science Inquiry. Journal of Border Educational Research Volume 9 • Fall 2011.

https://kbbi.kata.web.id/mawas-diri/.

Jatman, Darmanto. (1997). Psikologi Jawa. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Mannan, Audah. (2017). Pembinaan Moral dalam Membentuk Karakter Remaja. Jurnal Aqidah-Ta, III(1), 59–72.

Mazaya, K. N., & Supradew, R. (2011). Konsep diri dan kebermaknaan hidup pada remaja di panti asuhan. Jurnal Proyeksi,6(2), 103–112.

Pratisti, W.D & Prihartanti, Nanik (2012). Konsep Mawas Diri Suryomentaram Dengan Regulasi Emosi. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 13, No. 1, Februari 2012: 16-29.

Rahmah, Hardiyanti. (2016). Efektivitas Logo Terapi Kelompok dalam menurunkan Gejala Kecemasan pada Narapidana. Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016.

Soleha. (2015). Makna Hidup Bagi Pengikut Ajaran Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah (Tqn) Di Sukamara Kalimantan Tengah. Jurnal Teologia, 26(2), 323–346.

Sudarsana, I Ketut. (2017). Peranan Orang Tua dalam Penanaman Budi Pekerti pada Anak. Semadi 2 | PGPAUDH-FDA-IHDN Denpasar.

Ukus, Vera. Dkk. (2015). Pengaruh Penerapan Logoterapi terhadap Kebermaknaan Hidup pada Lansia di Badan Penyantunan Lanjut Usia Senjah Cerah Paniki Bawah Manado. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015.

Virtue, C., & Rekayasa, S. (2016). Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Kearifan Lokal dan Civic Virtue Sebuah Rekayasa Sosial. Proseding Senaspro, 1(10), 164–177.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: