Optimalisasi nilai kepemimpinan adat Suku Buol melalui Pendekatan Konseling Realita dalam meningkatkan self efficacy remaja

Abstract

Self efficacy (self efficacy) mengacu pada kepercayaan individu akan kemampuannya untuk sukses dalam melakukan sesuatu. Fenomena yang sering ditemukan saat ini yaitu banyak remaja yang tidak memahami potensi dan kelebihan yang ada pada diri mereka. Oleh sebab itu, remaja perlu diberikan banyak penguatan khususnya dalam hal self efficacy. Fokus artikel ini ialah bagaimana pendekatan konseling realita mengoptimalkan nilai-nilai kepemimpinan adat suku Buol kepada remaja khususnya, dalam meningkatkan self efficacy mereka. Model optimalisasi nilai kepemimpinan suku Buol melalui pendekatan konseling realita dalam meningkatkan self efficacy remaja terdiri dari: (a) penjelasan tentang nilai-nilai kepemimpinan adat masyarakat Buol, (b) menguraikan teknik-teknik dan tahap-tahap dalam konseling realita, serta (c) membahas mengenai bagaimana peran konseling realita dalam mengoptimalkan nilai kepemimpinan adat suku Buol untuk meningkatkan self efficacy remaja.

Self efficacy refers to the individual's belief in his ability to succeed in doing things. The phenomenon that is often found today is that many teens who do not understand the potential and the advantages that exist in themselves. Therefore, adolescents need to be given a lot of strengthening, especially in terms of self efficacy. The focus of this article is how the reality counseling approach optimizes the values of traditional leadership of Buol tribe to adolescents in particular, in improving their self efficacy. The model of optimizing the Buol leadership values through real-life counseling approaches in improving adolescent self-efficacy comprises: (a) explanation of customary community leadership values of Buol society, (b) describes techniques and stages in reality counseling, and (c) discusses how the role of reality counseling in optimizing the values of customary leadership of Buol tribe to improve adolescent self-efficacy.