Senam aerobik dalam inovatif industri olahraga

Hartini Hartini

Abstract


Kesehatan merupakan bagian integral dari tujuan bangsa secara keseluruhan yang juga mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pemerintah dalam mencapai kesejahteraan rakyat. Banyak alternatif yang diberikan pemerintah salah satunya melalui olahraga senam aerobik. Pilihan pusat kebugaran dan sanggar senam yang mewah itu rasanya bukan masalah bagi sebagian orang yang memiliki kemampuan perekonomian yang melimpah, bahakan bisa dibilang kalau memiliki uang akan tetapi kesehatan kurang baik juga sama saja, sehingga banyak orang untuk berlomba-lomba melakukan kebugaran melalui olahraga senam aerobik. Gerakan senam aerobik ini dapat diklasifikasikan berdasarkan  kelompok usia dalam perkembangan inovatif industri olahraga sendiri. Pemilik sanggar senam pun menilai senam aerobik bentuk ini cocok untuk masyarakat pada umumnya terutama untuk meningkatkan tingkat kesegaran jasmani diusia senja, hal ini sering dimanfaatkan instruktur dan pemilik sanggar untuk mengembangkan lebih jauh menjadi inovatif industri olahraga. Peluang usaha sanggar senam saat ini sangatlah menjanjikan bahkan setiap pemilik sanggar sampai tidak mampu dalam memenuhi jadwal penggunaannya, bahkan melalui senam para pengguna sanggar memiliki manfaat tersendiri selain dapat menjadi sehat juga akan mengurangi resiko stres, tekanan darah tinggi dan penyakit serangan jantung. Masyarakat luas bahkan menekankan juga untuk menganjurkan berolahraga murah dan mudah, maka dari itu banyak orang mengalihkan olahraga senam aerobik.

Keywords


senam aerobik; industri olahraga; usia senja

Full Text:

PDF

References


Bompa, T. O. (1988). Theory and Metodology of Training. IOWA: Kendall/HantPublising Company.

Cooper, K. H. (2004). Sehat Tanpa Obat. 4 Langkah Revolusi Antioksidan. Alih bahasa. Marlia Singgih Wibowo: Bandung: Kairo.

Davis, D., Kimmet and Auty, M. (1989). Physical Education: Theory and Practice. South Melbourne: The Macmillan, Pty, Ltd.

Fox, E. L. (1984). Sport Physiology. Philadelphia: Saunders College Publishing.

Fox, E. L, Bowers, RW.,and Foss, ML. (1988). The Psycological Basic of Physical Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.

Gallahue, David L. and Ozmun, John C. 1998. Understanding Motor Development; Infants, Children, Adolescencents, Adult. United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Hall, J. G., Allanson, J. E., Gripp, Karen W., and Slavotinek, Anne M. 2007. Handbook of Physical Measurements. Second Edition. New York: Oxford University Press, Inc.

Hoffman, J. 2006. Norms for Fitness, Performance, and Health. United States of America: Human Kinetic.

Lynne, B. 2001. Bugar Dengan Senam Aerobik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mackenzie, B. 2005. 101 Performance Evaluation Tests. London: Electric World plc 67-71 Goswell Road.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.