Pengembangan Instrumen Literasi Sains Berbasis DailyPhenomenon Getaran, Gelombang Dan Bunyi Untuk Siswa SMP

Yanti Safitri, Tantri Mayasari, jeffry handhika

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengukur kualitas instrumen literasi sains berbasis daily phenomenon materi getaran, gelombang dan bunyi. Literasi sains merupakan keterampilan mengaplikasikan pengetahuan sains dikehidupan sehari-hari, sehingga berbagai permasalahan yang berkembang dapat terselesaikan secara ilmiah. Tingkat kemampuan berliterasi sains dilihat dari indikator PISA 2015 meliputi, kemampuan menjelaskan fenomena ilmiah, mengevaluasi dan merancang penemuan ilmiah, serta mampu menafsirkan data dan bukti ilmiah. Pendekatan R&D (Research and Development) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development,Implementation and Evaluation) digunakan sebagai metode pengembangan instrumenini. Analisis kebutuhan dilakukan dengan kajian literatur dan wawancara. Instrumen dikembangkan dalam 5 butir soal uraian dengan 2 tahap pengujian yaitu, validasi ahli dan validasi empiris.Validasi ahli dilakukan oleh 5 validator meliputi 1 dosen fisika dan 4 guru IPA tingkat SMP dan SMA. Validasi empiris melibatkan 8 sampel siswa kelas VIII SMP. Hasil analisis validasi ahli mengacu pada nilai CVI sebesar 0,84 dengan kriteria sangat sesuai. Sedangkan hasil validasi empiris, instrumen yang diujikan

 

memiliki reliabilitas tinggi dengan konstanta Rhitung sebesar 0,762. Dari ke 5 butir soal, terdapat 1 soal harus diperbaiki dan 4 soal diterima. Sedangkan tingkat kesukaran

 

instrumen 20% mudah, 60% sedang dan 20% sukar. Sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen layak diaplikasikan pada uji kelas besar.

Keywords


instrumen, literasi sains, getaran dan gelombang

Full Text:

PDF

References


OECD. (2016). PISA 2015 Result (Volume I) : Excellence and Equity in Education.Paris: OECD Publishing.

TIM GLN 2017, K. (n.d.). Gerakan Literasi Nasional : Materi Pendukung Literasi Sains. Jakarta:Kemendikbud.

Holbrook, J., & Rannikmae, M. (2009). The Meaning of Scientific Literacy. InternationalJournal of Environmental & Science Education, 275-288.

Fitriyanti, D. A. (2014). Pengembangan Modul IPA Terpadu Starter ExperimentApproach (SEA) Tema Kalor untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Universitas Negeri Semarang

Widoyoko, E. P. (2013). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR.

Fu'adah, H., Rusilowati, A., & Hartono. (2017). Pengembangan Alat Evaluasi Literasi Sains untuk Mengukur Kemampuan Literasi Sains Siswa Bertena Perpindahan Kalor dalam Kehidupan. Lembaran Ilmu Pendidikan, 51-59.

Mulyatiningsih, E. (2013). Metode Penelitian terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta:Alfabeta.

Lawshe, C. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Amerika: Personel Physchology.

Zulaiha, R. (2008). Analisis Soal Secara Manual. Jakarta: PUSPENDIK.

Pengembangan Instrumen Literasi Sains.. (Yanti Safitri) 213 ISSN: 2557-8944

Nofiana, M., & Julianto, T. (2017). Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP di Kota Purwokerto Ditinjau dari Aspek Konten, Proses, dan Koteks Sains. Jurnal SainsSosial dan Humaniora, 77 - 84.

Indrawati, M. D., & Sunarti, T. (2018). Pengembangan Instrumen Penilaian Literasi Sains Fisika Peserta Didik Pada Bahasan Gelombang Bunyi di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, 14-20.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.