Pengembangan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP terintegrasi Kearifan Lokal

Farida Amrul Almuharomah, Tantri Mayasari, erawan kurniadi

Abstract


Pemikiran kreatif akan melahirkan alternatif solusi yang orisinil dari berbagai sudut pandang sebagai upaya melestarikan budaya luhur bangsa. Pengembangan instrumen untuk menunjang pembelajaran dinilai perlu dalam rangka melestarikan nilai kearifan lokal yang semakin ditinggalkan. Pengembangan adaptasi model ADDIE dipilih dalam metode penelitian. Pengambilan data dilakukan di SMP Negeri 2 Kecamatan Balong pada hari Rabu,09 dan Senin,14 Mei 2018. Sumber data berupa jawaban siswa kelas VIII diperoleh melalui penyebaran instrumen tes sebanyak empat soal. Validasi dilakukan sebelum instrumen disebarkan. Validasi dilakukan setelah instrumen melewati berbagai tahap pengembangan diantaranya analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, serta evaluasi tahap akhir. Instrumen kemampuan berpikir kreatif terintegrasi kearifan lokal ini dikatakan sangat sesuai. Kesesuaian indikator dengan soal, soal dengan jawaban, serta soal dengan tingkat berpikir dijadikan acuan validator dalam menilai kelayakan instrumen. Analisis instrumen menggunakan uji validitas CVR, realibilitas, serta daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Hasilnya berdasarkan CVR intrumen memperoleh CVI sebesar 0,75. Setelah diterapkan pada uji kelas besar, instrumen tes diketahui memiliki reliabilitas sebesar 0,74 serta daya beda rata-rata sebesar 2,21. Indek kesukaran didapatkan sebesar 0,52. Ketiga soal tersebut termasuk dalam kategori soal yang mudah. Soal terakhir dalam kategori sukar dengan indek 0,067.

 


Keywords


Instrumen, berpikir kreatif, kearifan lokal

Full Text:

PDF

References


Almuharomah, F. A., & Mayasari, T. (2017). Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Fisika Siswa SMP. Quantum#25 Seminar Nasional FIsika dan PendidikanFisika (pp. 495-499). Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Pengembangan Instrumen Tes.. (Farida Amrul Almuharomah) 148 ISSN: 2557-8944

Davis, G. A. (2012). Anak Berbakat dan Pendidikan Keberbakatan. Jakarta:Indeks.

Ekawati, F., Handhika, J., & Huriawati, F. (2017). Pengembangan Tahap Awal Instrumen Tes berbasis Kemampuan Tingkat Tinggi ( Higher Order Thinking Skill) Pelajaran Fisika. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika (pp. 74-80). Madiun: e-journal.unipma.ac.id/index.php/snpf.

Kristiani, D. K. (2017). Penerapan Pembejaran PjBL menggunakan PendekatanSTEM untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Peserta Didik. Skripsi: Universitas PGRI Madiun.

Lawshe, C. H. (1975). A quantitative approach to content validity. PersonnelPsychology , 563-575.

Marwiyah, S., Kamid, & Risnita. (2015). Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Mata Pelajaran IPA Terpadu Materi Atom, Ion, dan Molekul SMP Islam Al Falah. Edu-Sains , 26-30.

Munandar, U. (2016). Pengembangan kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho,R. A. (2018). HOTS (Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi) :Konsep,Pembelajaran,Penilaian,dan Soal-soal. Jakarta: Gramedia WidiasaranaIndonesia.

OECD. (2016). PISA 2015 Result(Volume 1) : Excellent and Equity in Education. Paris: OECD Publishing.

Rinandhi, A. S. (2015). Model User Experience Aplikasi Pengenalan Belajar Membaca Untuk Pendidikan Anak Usia Dini Menggunakan Metode Hierarchical Task Analysis. In e-Prceeding of Engineering , 1713–1719.

Rofiah, E., Aminah, N. S., & Ekawati, E. Y. (2013). Penyusunan Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal PendidikanFisika , 17-22.

Sudjana,N. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukardi. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan kompetensi dan praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara.

Zulaiha, R. l. (2008). Analisis Soal Secara Manua. Jakarta: PUSPENDIK.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.