Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebagai Acuan Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kontekstual Kehidupan Santri Pondok Modern Badii’usy Syamsi

Anteng Kholifatul Sari Anjani, Tantri Mayasari, Farida Huriawati

Abstract


Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan serta pengajaran juga untuk sarana mengembangkan dan menyebarkan ajaran Islam.Pondok Modern Badii’usy Syamsi sendiri selain mempelajari tentang agama Islam santri juga diajarkan pelajaran-pelajaran umum agar antara keduanya dapat berjalan beriringan dan tidak saling tumpang tindih. Permasalahan yang kemudian muncul dalam pengajaran pelajaran umum salah satunya pelajaran fisika adalah proses pembelajaran belum dapat dikatakan maksimal karena terbatasnya sumber belajar santri, tidak adanya akses internet serta terbatasnya alat-alat dan bahan yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran menjadi faktor kurang maksimalnya pembelajaran, karena selama berjalannya pembelajaran sumber utama hanya terbatas dari guru pengampu mata pelajaran saja, sehingga hal tersebut mungkin dapat menyebabkan rendahnya tingkat motivasi belajar siswa. Analisis peneliti tentang tingkat motivasi belajar siswa ini akan digunakan sebagai acuan pengembangan modul fisika berbasis kontekstual kehidupan santri yang diharapkan mampu menjadi terobosan baru untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Instrument yang digunakan adalah berupa angket untuk menganalisis tingkat motivasi belajar santri. Pengambilan data angket dilaksanakkan pada tanggal 5 juli 2023 di Pondok Modern Badii’usy Syamsi dengan responden meliputi 16 siswa-siswi kelas XI MA. Angket yang disebar sendiri memiliki 4 indikator inti yang setiap indicator mengandung beberapa sub indicator kemudian dikembangkan menjadi beberapa pernyataan. 4 indikator inti tersebut adalah:1) perasaan senang, 2) perhatian, 3) ketertarikan, dan 4) keterlibatan siswa. Dan berdasarkan hasil angket dapat disimpulkan bahwa rata-rata dan kategori per indicator yaitu : 1) perasaan senang = 2,4 (kurang baik), 2) perhatian = 2,5 (cukup baik), 3) ketertarikan = 2,6 (cukup baik), 4) keterlibatan siswa = 2,45 (kurang baik), dan rata-rata keseluruhan dari keempat indicator tersebut adalah 2,4875 yang berarti masih berada dalam kategori kurang baik.


Keywords


Pondok pesantren; analisis; angket; motivasi belajar

Full Text:

PDF

References


Frandy Pratama, Firman, & Neviyarni. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar IPA Siswa Terhadap Hasil Belajar di Sekolah Dasar Negeri 01. Jurnal Ilmu Pendidikan, 281.

Herman. (2013). Sejarah Pesantren di Indonesia. Tadrib Vol. VI, No. 2, 50.

Susanti, L.. (2019). Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Mahdi, Ahnan. (2013). Sejarah Peran Pesantren dalam Pendidikan di Indonesia. Islamic Review, 3.

Monika M & Adman A. (2017). Peran Efikasi Diri dan Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 110-117.

Purnomo, Hadi. (2017). Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren. Yogyakarta: Bilndung Pustaka.

Kardi, S. (2002). Strategi Motivasi Model ARCS. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Santini. (2014). Analisis Minat dan Motivasi Belajar Mahasiswa dengan Angket Respon Model ARCS. Jurnal Pengajaran MIPA, 94-102.

Winarni, Anjariah S, & Romas M Z. (2016). Motivasi Belajar Ditinjau Dari Dukungan Sosial Orang Tua pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi, 81.

Yolanda, Y. (2021). Pengembangan Modul Ajar Fisika Termodinamika Berbasis Kontekstual. Jurnal Jendela Pendidikan, 80-95.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.