Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Pembelajaran Fisika di MA Badii’usy Syamsi Guna Memberikan Pengajaran yang Sesuai dengan Harapan Peserta Didik

Anteng Kholifatul Sari Anjani, Tantri Mayasari

Abstract


Pelajaran fisika adalah satu dari sekian pelajaran yang memiliki peran penting dalam proses pendidikan, namun pelajaran fisika seringkali masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar peserta didik. Menurut wawancara yang kami lakukan dilapangan, banyak dari peserta didik mengakatakan pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami, sehingga mereka kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran fisika yang ada di kelas, dan hal itu dapat menyebabkan kurang hidupnya pembelajaran fisika di kelas yang akan berdampak buruk pada nilai peserta didik nantinya. Maka dari itu, penelitian ini adalah studi awal atau studi pendahuluan dalam identifikasi sebab permasalahan kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran fisika yang diharapkan kedepannya nanti guru dapat menerapkan pembelajaran fisika yang diinginkan oleh peserta didik sehingga mereka merasa nyaman selama proses pembelajaran dan dapat membangkitkan motivasi mereka selama pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan metode instrumen angket yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 Juni 2022 di MA Badii’usy Syamsi Pucanganom, Kebonsari, Madiun. Responden meliputi 59 siswa MA yang terbagi menjadi 23 peserta didik kelas 10, 22 peserta didik kelas 11 dan 13 peserta didik kelas 12. Berdasarkan hasil angket yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa : 1) Sebanyak 65% dari siswa kurang menyukai pelajaran fisika dan hanya 35% siswa yang menyukai pelajaran fisika 2) alasan siswa yang menyukai pelajaran fisika yaitu karena mereka merasa tertantang dalam menyelesaikan permasalahan yang berkenaan dengan fisika 3) alasan siswa yang kurang menyukai pelajaran fisika karena mereka merasa bahwa pelajaran fisika itu sulit 4) pelaksanaan pembelajaran fisika saat ini kurang sesuai dengan harapan mereka 5) pembelajaran fisika yang dilakukan oleh guru cenderung membosankan 6) mereka lebih menyukai pembelajaran fisika dengan metode praktek dan diskusi 7) siswa lebih senang ketika mendapatkan tugas berupa pengamatan dan diskusi kelompok 8) media pembelajaran yang ingin mereka terapkan adalah media serbaneka.


Keywords


studi pendahuluan; pembelajaran fisika; identifikasi masalah

Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi, 1995, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Chiappetta, E.L., & Koballa, T.R. (2010). Science Instruction in The Middle and Secondinary Schools Developing Fundamental Knowledge and Skills. USA: Pearson Inc.

Fatimah, S., Sarwanto, N.S. Aminah. 2013. Pembelajaran Fisika Dengan Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Modul Dan Buletin Ditinjau Dari Kemampuan Verbal Dan Motivasi Berprestasi Siswa. Jurnal Inkuiri Universitas Sebelas Maret. 2 (1):114-120.

Hidayat, A., Suyatna, A., & Suana, W. (2017). Pengembangan Buku Elektronik Interaktif pada Materi Fisika Kuantum Kelas XII SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Metro.

Hoellwarth, C., Moelter, M. J., & Night, R. D. (2005). Direct Comparison of Conceptual Learning and Problem Solving Ability in Traditional and Studio Style Classrooms. American Journal of Physics, 459.

Liliasari, 2011. Pengembangan Keterampilan Generik Sains untuk Meningkatkan kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Makalah -Joint -Sem UiTM

Mundilarto. (2010). Penilaian Hasil Belajar Fisika. Yogyakarta : P2IS UNY

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Yanti, F. A., Sukarmin, & Suparmi. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika SMA/MA Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. JURNAL INKUIRI ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. 3, 96-103


Refbacks

  • There are currently no refbacks.