PEMBUATAN PAKAN ORGANIK PROBIOTIK UBI JALAR (POBIJAR) BAGI PETANI LELE DI DESA WONOAYU, KECAMATAN PILANGKENCENG, KABUPATEN MADIUN

Davi Apriandi, Muh. Waskito Ardhi

Abstract


Lele menjadi salah satu idola masyarakat untuk melengkapai kebutuhan gizi terutama dari protein. Kebutuhan lele untuk konsumsi menjadi meningkat sehingga kondisi ini jika dimanfaatkan akan menguntungkan bagi petani lele. Usaha budidaya lele berkembang di desa Wonoayu dikarenakan kebutuhan lele yang sangat tinggi terutama di wilayah Madiun sekitarnya. Desa Wonoayu juga terletak di dekat pusat pemerintahan Kabupaten Madiun yang sekarang berada di Kota Caruban. Permasalahan dari petani lele didalam budidaya lele adalah pakan, pakan menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi hasil dan produksi petani lele. Dominasi pelet sebagai pakan satu-satunya pakan yang diberikan petani lele menjadikan produksi hasil panen petani lele sangat labil. Hal ini disebabkan biaya produksi budidaya lele paling banyak terdapat pada berapa banyak pakan pelet yang dikonsumsi oleh ikan lele. Biaya produksi yang tinggi menyebabkan petani lele di desa Wonoayu mengalami kerugian. Para petani masih sangat tergantung terhadap pakan pabrikan, kondisi ini dipicu oleh tidak adanya pakan alternatif yang dapat menggantikan pakan pabrikan. Biaya pakan memakan sekitar 60- 70% dari total biaya produksi perikanan. Permasalahan yang ditemui adalah harga pakan selama ini cenderung tinggi dan terus-menerus naik. Semakin banyak bibit ikan lele ditebar maka semakin banyak pula pakan yang digunakan untuk pembesaran. Semakin banyak pakan maka semakin banyak pula biaya produksi yang dikelurkan oleh petani. Pengeluaran biaya produksi yang tinggi, terkadang masih dihadapakan kematian bibit lele yang juga menyebabkan hasil akhir produksi. Solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani lele di desa Wonoayu adalah pakan alternatif dan probiotik. Kekurangtahuan informasi dan teknologi pembuatan pakan lele mendorong tim abdimas untuk melakukan transfer teknologi pakan alternatif dari tanaman yaitu ubi jalar yang dikombinasikan dengan probiotik yang menjadi pakan probiotik ubi jalar (pobijar). Tujuan dan target luaran pengabdian ini adalah; (1) penyuluhan dan pembuatan pakan organik probiotik ubi jalar “pobijar”; (2) pembuatan dan penggandaan probiotik (3) menurunkan biaya produksi pakan lele melalui pakan organik probiotik ubi jalar; (3) mengurangi kegagalan dalam budidaya ikan lele; (4) meningkatkan hasil produksi panen ikan lele; (5) meningkatkan pendapatan ekonomi petani lele. Metode yang digunakan dalam IbM adalah menggunakan pendekatan penyuluhan dan workshop pembuatan pakan organik probiotik ubi jalar “pobijar” serta aplikasi langsung pada kolam ikan lele sebanyak 2 kolam milik ketua kelompok petani lele Jaya I dan 2 kolam milik ketua kelompok petani Lele Jaya II di Desa Wonoayu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. IbM dilaksanakan selama 12 bulan dengan rencana kegiatan dan prosedur kerja sebagai berikut; (1) pembuatan sampel probiotik dan pakan organik probiotik ubi jalar; (2) penyuluhan cara menghadapi permasalahan-permasalahan dalam budidaya ikan lele (3) workshop pembuatan probiotik (4) workshop pembuatan pakan “pobijar (5) aplikasi pakan organik probiotik ubi jalar “pobijar” pada kolam ikan lele sebagai percontohan (6) monitoring dan evaluasi di setiap kelompok tani. Hasil dari pengabdian ini adalah petani dapat membuat pakan alternatif yaitu pakan probiotik ubi jalar (pobijar) dan menyediakan stok sebagai cadangan pakan selama proses pembesaran lele. Penggunaan pakan probiotik dapat mengurangi jumlah kematian dari 40-50% menjadi 15-20%,dan mengurangi penggunaan pelet sebanyak 30% sehingga meningkatkan hasil panen.

Keywords


Probiotik; Ubi Jalar; Pakan Organik

Full Text:

PDF

References


Amiri, M. S. dan Yousefian M. (2009). A Review of The Use Of Prebiotic In Aquaculture for Fish and Shrimp. African Journal Of Biotechnology Vol. 8 (25), pp. 7313-7318.

Budiharjo, Agung. 2003. Pakan Tambahan Alternatif untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ikan Wader (Rasbora argyrotaenia). BioSMART Vol. 5, No. 1, April 2003, hal. 55-59.

Dhingra, M.M. (1993). Probiotic In Poultry Diet Livestock Production and Management. Sania Enterprises Indore. 452001, India

Irianto, A. (2003). Probiotik Akuakultur. Gajahmada University Press. Yogyakarta.

________. (2007). Potensi Mikroorganisme: Di atas Langit ada langit. Ringkasan orasi ilmiah Fakultas Biologi Universitas Jendral Soedirman. Tanggal 12 Mei.

Silalahi, 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius


Refbacks

  • There are currently no refbacks.