POTENSI EKSTRAK JAHE MERAH SEBAGAI TERAPI ALAMI KEJADIANASMA PADA ATLET

Puri Ratna Kartini, Enggel Bayu Pratama

Abstract


Asma merupakan salah satu permasalahan kesehatan di dunia dan Indonesia. Pada tahun 2013, World Health Organization (WHO) mencatat sebanyak 235 juta penduduk dunia menderita asmadandiprediksi jumlah ini akan meningkat hingga 400 juta pada tahun 2025 dengan angka morbiditas dan mortalitasyang cukup tinggi. Di Indonesia, penyakit asma merupakan salah satu dari 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian dan kesakitan. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional tahun 2013, diperoleh data prevalensi asma di Indonesia mencapai 4,5% dari seluruh penduduk Indonesia. Kejadian asma disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah latihan fisik pada saat berolahraga atau yang lebih dikenal dengan istilah Exercise Induced Asthma (EIA). Kejadian asma termasuk juga EIA sangat merugikan, terutama pada atlet. Sebab, dapat menurunkan performa atlet. Oleh karena itu perlu adanya terapi/pengobatan pada atlet yang menderita asma. Salah satu terapi asma adalah dengan memanfaatkan potensi yang terdapat pada tanaman herbal. Dewasa ini telah banyak penelitian yang menemukan manfaat jahe merah dalam membantu penderita asma bernapas lebih mudah.Komponen jahe merah telah terbukti dapat bekerja secara sinergis dengan β-agonis (obat asma) untukmerelaksasi jaringan otot di saluran nafas. Dengan demikian, ekstrak jahe merah dapat dimanfaatkan sebagai terapi alami kejadian asma pada atlet.

Keywords


asma; atlet; jahe merah; terapi

Full Text:

PDF

References


Adipratikto, L. (24 September 2017). Asma Yang Dipicu Oleh Olah Raga (Exercise Induced Asthma).RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.

Afriwardi. 2008. Laporan Kasus: Latihan Fisik Mencetuskan Asma. Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol. 32. Januari-Juni 2008.

Arini, H.D., Hadisoewignyo, L.2012. Optimasi Formula Tablet Effervescent Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roxb. Var rubrum).Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, November 2012, hlm. 75-84 Vol. 9 No. 2 ISSN : 1693-5683.

Arobi, I. 2010. Pengaruh Ektsrak Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc) Terhadap Perubahan Pelebaran Alveolus Paru-paru Tikus (Rattus norvegicus) Yang Terpapar Alletthrin. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Dumat, G.N., Engka, J.N.A., & Sapulete. I.M. 2016. Pengaruh Latihan Fisik Akut Terhadap fev1 (Forced Expiratory Volume in One Second) Pada Pemain Basket Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat.Jurnal e-Biomedik (eBm),Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016.

Fitri, R., Priyanto, H., Rinanda, T. 2016. Kepatuhan Pengobatan Asma dengan Kualitas Hidup pada Pasien Asma Persisten. Jurnal Respir Indo Vol. 36 No. 3 Juli 2016.

Kemper, K. J.1999. Ginger (Zingiber Officinale). Longwood Herbal TaskForce http://www.mcp.edu/herbal/default.htm(September 2017).

Khushtar M, Kumar V, Javed K, Bhandari, U. Protective Effect of Ginger oil on Aspirin and Pylorus Ligation-Induced Gastric Ulcer model in Rats. Indian J Pharm Sci. 2009Sep;71(5):554-8. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2866350/(Diakses September 2017).

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), 2006. Asma: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

Oemiati, R., Sihombing, M., Qomariah. 2010. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Asma di Indonesia. Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 1 Tahun 2010.

Sundaru, H. 2007. Asma, Apa dan Bagaimana Pengobatannya. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sihombing, M., Alwi, Q., Nainggolan, O. 2010. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Asma Pada Usia ≥ 10 Tahun Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2007). Jurnal Respir Indo Vol. 30, No. 2, April 2010.

Wahyuni, A.H., Yulia. 2014. Prevalensi Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Pada Pasien Asma di Salah Satu Rumah Sakit di Jakarta. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Web RSUA. 2013. Jahe Untuk Asma. Rumah Sakit Universitas Airlangga.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.