PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK SERASAH LAMUN (SEAGRASS) TERHADAP KETAHANAN AUS ECO-BATAKO

R. Bekti Kiswardianta, Nurul Kusuma Dewi, Farida Huriawati

Abstract


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk serasah lamun (seagrass) terhadap pasir pada nilai ketahanan aus eco-batako.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni eksperimen dengan sampel eco-batako. Sampel dibuat dalam 4 variasi penambahan serbuk serasah lamun. Pengujian ketahanan aus dilakukan pada eco-batako umur 28 hari dengan sepuluh kali pengulangan dan diambil nilai rata-ratanya. Hasil penelitian menunjukan nilai ketahanan aus untuk setiap variasi adalah 1.210 mm/menit untuk yang tanpa penambahan serbuk serasah lamun (0%), 1.990 mm/menit untuk penambahan 5%, 4.118 mm/menit untuk penambahan 15%, dan 5.392 mm/menit untuk penambahan 25%. Kesimpulan yang diperoleh adalah semakin banyak konsentrasi penambahan serbuk serasah lamun semakin tinggi nilai ketahaan aus eco-batako

Keywords


serasah; lamun; eco-batako; ketahanan aus

Full Text:

PDF

References


Benyamin Lakitan. 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan: Raja Grafindo Persada.

Campbell, S. J., L. J. McKenzie, S. P. Kerville. 2006. Photosynthetic responses of seven tropical seagrasses to elevated seawater temperature. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 330: 455-468

Erftemeijer, P. L. A. and P. M. J. Herman. 1994. Seasonal changes in environmental variables, biomass, production and nutrient contents in two contrasting tropical intertidal seagrass beds in South Sulawesi, Indonesia. Oecologia 99: 45-59

Frick. H, 1999, Ilmu Konstruksi Bangunan I, Penerbit Kanisius : Yogyakarta.

Hemminga, M. A., and C. M. Duarte. 2000. Seagrass ecology. Cambridge University Press

Hunggurami, E, Wilhelmus B, Richardo Y, 2014.Studi Eksperimen Kuat Tekan dan Serapan Air Bata Ringan CLC dengan Tanah Putih sebagai Agregat. Jurnal teknik Sipil Volume 3 Nomor 2 Undana

Kahn, A. E., and M. J. Durako. 2006. Thalassia testudinum seedling responses to changes in salinity and nitrogen levels. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 335: 1-12

Kuo, J. 2007. New monoecious seagrass of Halophila sulawesii (Hydrocharitaceae) from Indonesia. Short communication.Aquatic Botany 87: 171-175

Masini, R. J., J. L. Cary, C. J. Simpson, A. J. McComb. 1995. Effects of light and temperature on the photosynthesis of temperate meadow-forming seagrasses in Western Australia. Aquatic Botany 49: 239-254

Nontji, A. 2005.Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta

Ralph, P. J., M. J. Durako, S. Enriquez, C. J. Collier, M. A. Doblin. 2007. Impact of light limitation on seagrasses. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 350: 176-193

SNI-03-3349-1996.Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Pustran, Balitbang, Departmen Pekerjaan Umum.

Udy, J. W., and W. C. Dennison. 1997. Growth and physiological responses of three seagrass speciesn to elevated sediment nutrients in Moreton Bay, Australia. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 217: 253-277.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.