Konseling Humanistik berbasis Nilai Baritan untuk meningkatkan kesadaran budaya lokal siswa SMK

Indah Safitri

Abstract


Banyaknya tindak kejahatan yang terjadi saat ini tidak lepas dari budaya asing yang masuk, diantaranya yaitu narkoba, tawuran, pemerkosaan, pergaulan bebas terjadi karena generasi muda kita meniru kebudayaan asing yang menurut remaja sudah tidak tabu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilih budaya asing yang masuk. Hakikat remaja adalah membutuhkan pendampingan untuk menemukan jati diri mereka, mengingat diumur remaja mudah saja bagi mereka untuk terpengaruh orang lain dan terjemurus ke hal – hal yang tidak baik sehingga membutuhkan wadah untuk menyadarkan dan memberikan bekal bagi para remaja. Salah satu untuk meningkatkan kesadaran budaya lokal yaitu melalui layanan konseling humanistik. Humanistik mengajarkan tentangkesadarandiriapa yang ia lakukan, mengajarkan individu mampuberpikirdanmemutuskan atau kebebasan memilih.  Dimulai dengan memasukkan budaya lokal dalam layanan konseling humanistik, perubahan-perubahan global yang menembus berbagai sektor kehidupan siswa tidak akan melupakan nilai - nilai lokal yang sudah lama hidup dalam lingkungan sosial di mana siswa tinggal. Nilai-nilai  budaya lokal perlu dikembangkan dan menjadi materi pembelajaran di sekolah yang ditempatkan pada  kedudukan sejajar dengan nilai - nilai global. Baritan adalah salah satu tradisi lokal masyarakat Pemalang yang mengandung banyak nilai positif dalam kehidupan, nilai – nilai tersebut relevan diambil dan dimanfaatkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena terkandung dalam pendidikan karakter sesuai dengan kurikulum 2013.

 

The number of crimes that occur at this time cannot be separated from foreign cultures that enter, including drugs, brawls, rape, promiscuity because our young generation imitates a foreign culture that according to adolescents is no longer taboo to follow. This is the phenomenon that occurs in our young generation today due to not being able to choose the foreign culture that entered. The essence of adolescents is that they need assistance to find their true self, considering that in their teens it is easy for them to be influenced by others and subject to things that are not good so they need a place to awaken and provide provisions for teenagers. One of the ways to increase awareness of local culture is through humanistic counseling services. Humanistic teaches about what self-awareness he does, teaches individuals capable of thinking and deciding or choosing freedom. Beginning with incorporating local culture in humanistic counseling services, global changes that penetrate various sectors of life of students will not forget the local values that have long lived in the social environment in which students live. Local cultural values need to be developed and become learning materials in schools that are placed in parallel with global values. Baritan is one of the local traditions of the Pemalang community which contains many positive values in life, these values are relevant and are taken to be used in everyday life because they are contained in character education in accordance with the 2013 curriculum.

Keywords


Kesadaran, Budaya Lokal, Konseling Humanistik, dan Baritan

Full Text:

PDF

References


Amalia, R. (2016). Penerapan Konseling Eksistensial Humanistik Berbasis Nilai Budaya Minangkabau Dalam Kesetaraan Genderuntuk Meningkatkan Self Esteem Pada Remaja Putri.Ar-Rahman:Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2 (2)

Corey, Gerald. (2013). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Brooks/Cole: Publising Company.

Gunarsa, S.D. (2008). Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Gunawan & Wibowo A. (2015). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Pamudi, Setya, Oki. Upaya Pelestarian Tradisi “Baritan” dalam Upacara Adat Sedekah Bumi Desa Kedungwringin Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.Universitas Muhammadiyah Purworejo:Journal Program Studi Bahasa dan Sastra 4 (2), 15-22.

Triwiyanto T. (2014). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: