Pendekatan Konseling Realita berbasis kearifan lokal Jawa untuk mereduksi perilaku bullying dikalangan remaja

Muhammad Asro

Abstract


Perilaku bullying dikalangan remaja berdampak pada relasi sosial yang buruk, mereka para korban akan merasa cemas, depresi, marah, prestasi menurun, dendam sampai bunuh diri, perilaku bullying juga berpengaruh buruk bagi pelaku, ia akan membentuk watak yang keras dan merasa selalu berkuasa. Perilaku ini hendaknya mendaptakan perhatian yang lebih dan membutuhkan solusi, konseling realita hadir untuk mereduksi perilaku bullying, dalam pendekatannya beradaptasi dengan kearifan lokal jawa. Kearifan local jawa memiliki nilai-nilai baik seperti ”sepi ing pamrih, rame ing gawe, memayu hayuning bawana” (menjadi bebas dari kepentingan sendiri, melakukan kewajiban-kewajibannya, memperindah dunia) yang bisa berdaptasi dengan konsep konseling realita yang memandang bahwa perilaku manusia yang baik berdasarkan kebutuhan yang berarah pada aspek tanggung jawab, norma dan realita. Sehingga dalam pelaksanaannya konseling realita memilki andil besar dalam mereduksi perilaku bullying.

 

Behavior of bullying among adolescents impact on bad social relationship, they (the victim) will feel anxious, depressed, angry, achievement decreasing, vengeance and suicide, bullying behavior has a bad impact for the subject, they will form a hard character and feel always in charge. This behavior should gain more attention and require solutions, reality counseling available to reduce bullying behavior, in its approach to adapt the Java local wisdom. Java local wisdom has good values such as ”sepi ing pamrih, rame ing gawe, memayu hayuning bawana” (being free from self-interest, doing its duties, beautify the world) that can adabt with the concept of reality counseling that seeing the human behavior both based on needs that lead to aspects of responsibility, rules and reality. So in implementation of reality counseling has a big part in reducing bullying behavior.

Keywords


Konseling realita (reality counseling), bullying, kearifan lokal jawa (java local wisdom)

Full Text:

PDF

References


Coloroso, Barbara. (2007). The Bully, The Bullied, and The not so innocent Bystander. New York: Weekly.

American Association of School Administrators. (2009). Bullying at School & Online, Quick Facts for Parents. New York: Education.com

Crotty, Nadine. (2007). Let’s Beat Bullying. Phnom Penh. The Nasional Health Programme.

Sung, Yu-Hsien, dkk. (2018). Double trouble: The developmental process of school bully victims .Children and Youth Services Review S0190-7409(18)30047-1.

Pandie, Mira Marleni & Ivan Th.j. Wiesmann, (2016). Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial Terhadap Perilaku Reaktif Sebagai Pelaku Maupun Sebagai Korban Cyberbullying Pada Siswa Kristen SMP Nasional Makassar. Jurnal Jaffray, Vol. 14, No. 1,

Corey, G. (2013). Theory and Practice of Counseling and Psycotherapy Ninth Edition. United State: Cengage Learning.

Sibaran, Robert. (2012). Kearifan Lokal : Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).

Balitbang-Depsos RI. (2005). Tinjauan tentang Kearifan Lokal. Jakarta: Pusat Pengembangan Ketahanan Sosial Masyarakat.

Magnis, Franzs & Suseno Sj. (1984) Etika Jawa : Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT. Gramedia


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: