Konseling Eksistensial Humanistik berbasis nilai filosofis budaya Lombok untuk meningkatkan self-esteem remaja

Nurul Wathaniyah

Abstract


Lombok dengan berbagai macam historisnya memiliki falsafah hidup “Lombok Mirah Sasak Adi”. Kutipan tersebut dipercaya sebagai cita-cita para leluhur dan harus dilestarikan oleh anak cucunya. Falsafah tersebut dijadikan sebagai pandangan hidup dan nilai-nilai tradisi yang akan menuntun ke arah kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Suku Sasak yang berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap, watak, dan prinsip masyarakat Suku Sasak. Konseling Eksistensial-Humanistik merupakan salah satu teori konseling yang bertujuan agar konseli menyadari keberadaanya sehingga mampu membuka diri dan bertindak sesuai kemampuannya. Konseling Eksistensial-Humanistik berbasis budaya lombok diharapkan mampu untuk meningkatkan self-esteem pada remaja karena setiap remaja membutuhkan self-esteem untuk merasa kompeten dan berguna pada saat membutuhkan pengakuan atas nilai dan kompetensi yang dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model Konseling Eksistensial-Humanistik dengan nilai falsafah “Lombok Mirah Sasak Adi” untuk menangani permasalahan remaja dengan self-esteem rendah.

Lombok with its various histories has the philosophy of life "Lombok Mirah Sasak Adi". The quotation is believed to be the ideals of the ancestors and must be preserved by his grandchildren. This philosophy serves as a view of life and traditional values that will lead to a better life for the Sasak people who have a major influence on the formation of the attitude, character, and principles of the Sasak people. Existential-Humanistic Counseling is one theory of counseling that aims to be aware of the existence of the counselee. Existential-Humanistic Counseling based on the culture of Lombok is expected to increase self-esteem in adolescence because every teen needs self-esteem to find and appreciate what is needed. The purpose of this study is to develop the model of Existential-Humanistic Counseling with the value of the philosophy of "Lombok Mirah Sasak Adi" to handle the problems of adolescents with low self-esteem.

Keywords


Konseling Eksistensial Humanistik, Lombok Mirah Sasak Adi, Self-Esteem

Full Text:

PDF

References


Amalia, Rizky., (2016). Penerapan Konseling Eksistensial Humanistik Berbasis Nilai Budaya Minangkabau dalam Kesetaraan Gender untuk Meningkatkan Self Esteem Pada Remaja Putri. Jurnal Bimbingan dan Konseling: 2(2), 9-16.

Corey, Gerald. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung : PT. Refika Aditama.

Kamila, I. I., & Mukhlis. (2013). Perbedaan Harga Diri (Self Esteem) Remaja Ditinjau dari Keberadaan Ayah. Jurnal Psikologi. 2(9), 100-112.

Kartini Kartono. (1990). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung : Mandar Maju.

Kemendikbud. (2015). Lombok Mirah Sasak Adi, Diakses 13 Juni 2018, From:https://web.facebook.com/Kemdikbud.RI/photos/a.271559472953500.59115.119573194818796/674225606020216/?_rdc=1&_rdr

Nanda, A. S. Ida., Dantes, Nyoman., & Antari, N. M. Ni., (2013). Pengaruh Implementasi Konseling Eksistensial Humanistik dengan Teknik Modelling untuk meningkatkan Self-Esteem Siswa Teraliensi di Kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja. Jurnal Bimbingan dan Konseling.

Nirmalasari, L.,& Masusan, K. (2014). Self Esteem, Gender dan Prestasi kerja. Jurnal SMART. 2(11),18-27.

Rahmania, P. N., & Yuniar, C. Ika., (2012). Hubungan Antara Self-Esteem Dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder Pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. 1(2), 110-117.

Rinjani, L.B.A. Puspa., (2016). Pelaksanaan Ekstrakurikuler Berbasis Kearifan Lokal di SMAN 8 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jurnal Kebijakan Pendidikan. 4(5) 42-53.

Santrock, John W. (2008). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Terjemahan oleh Tri Wibowo B.S. Jakarta : Kencana.

Silondae, P. Dodi., (2013). Model Bimbingan Kelompok Berbasis Nilai Budaya Suku Tolaki untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa. Jurnal Bimbingan dan Konseling: 2(2).

Srivastava, R.,& Joshi, S. (2014). Relationship between Self-concept and Self-esteem in adolescents. International Journal of Advanced Research. 2(2), 36-43.

Winkel, W. S., (1987). Bimbingan dan praktek Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. Gramedia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: