Implementasi soft skill training melalui “Setan Kuli” untuk memberdayakan self confiedence bagi Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Kabupaten Ngawi

Triana Kumala Dewi, Rosi Ayu Sholihah, Aries Luvieta Sarie, R. Bekti Kiswardinata, Pinkan Amita Tri Prasasti

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan soft skill training melalui kreasi tas berbahan dasar tali (setan kuli) untuk memberdayakan self confidence bagi warga binaan lapas Kelas II B kab. Ngawi. Warga binaan membutuhkan kepedulian dari masyarakat khususnya rasa menerima dan kepercayaan. Dua hal tersebut erat memepengaruhi kondisi psikososial warga binaan ketika telah menyelesaikan masa tahanan. Rasa percaya diri untuk kembali berbaur dengan masyarakat dan memiliki kemndirian ekonomi menjadi hal penting, maka dari itu dibutuhkan jenis-jenis pelatihan yang beragam agar terciptanya variasi soft skill untuk menunjang kehidupan diluar LAPAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui dokumentasi, wawancara, observasi dan angket yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil observasi setelah dilakukan penelitian, narapidana memiliki softskill dalam pembuatan setan kuli, kegiatan ini menumbuhkan karakter positif berupa kepercayaan diri, bekerja keras, disiplin dan menumbuhkan motivisai diri dalam menggunakan softskill sebagai bekal keterampilan guna menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri.

 

This study aims to implement soft skills training through the creation of strap-based bags (demon kuli) to empower self-confidence for residents of Class II B prison districts. Ngawi. Inmates need care from the community, especially a sense of acceptance and trust. These two things closely affect the psychosocial conditions of the inmates when they have completed the period of detention. Self-confidence to re-mingle with the community and have economic independence is important, so there is a need for various types of training in order to create a variety of soft skills to support life beyond LAPAS. This study uses a descriptive qualitative approach. The research data was obtained through documentation, interviews, observation and questionnaires which were then analyzed using a deductive mindset. Based on the results of the study it can be concluded that the results of observation after the research, inmates have soft skills in making demon porters, this activity fosters positive character in the form of self-confidence, hard work, discipline and foster self-motivation in using soft skills as skills to create jobs for themselves

Keywords


Soft Skill Training, Self Confiedence, Warga Binaan

Full Text:

PDF

References


Andriawati, S. (2012). Hubungan konsep diri dengan kecemasan narapidana menghadapi masa depan di Lembaga Pemasyarakatan wanita Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Ardilla, F., & Herdiana, I. (2013). Penerimaan diri pada narapidana wanita. Jurnal psikologi kepribadian dan sosial, 2(1), 1-7.

Bukhori, B. (2012). Hubungan kebermaknaan hidup dan dukungan sosial keluarga dengan kesehatan mental narapidana (Studi kasus nara pidana Kota Semarang). Jurnal Ad-Din, 4(1), 1-19.

Edi Suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT Refika Aditama, Cet. IV. 2010.

Fahruliana, R. (2011). Pengaruh pemberian terapi humor terhadap penurunan tingkat kecemasan pada narapidana menjelang masa pembebasan di lembaga pemasyarakatan wanita klas IIA malang. Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang.

Harida, H. N. (2010). Kegiatan Pelatihan Keterampilan Bagi Narapidana (Studi Kasus Pada Lembaga Pemasyarakatan Anak Klass IIA Blitar). SKRIPSI Jurusan Pendidikan Luar Sekolah-Fakultas Ilmu Pendidikan UM.

Hukum, D. K. F., Hukum, D. I., & Camar, H. Y. Pembinaan Narapidana Dalam Pemenuhan Upah atau Premi di Dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kedungpane Semarang.

Lestari, D. A. (2016). Keterampilan Membatik Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Blitar. Jurnal Tata Busana, 5(1).

Mayasari, R., Mansur, M., Mursalat, M., & Fajrin, F. (2016). Pengembangan Resiliensi Narapidana Perempuan Muslim melalui Pelatihan Keterampilan Resiliensi Islam.

Mudiarti, L. (2017). PEMBERDAYAAN MANTAN NARAPIDANA DI KABUPATEN JEPARA MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN ANEKA PRODUK PERIKANAN. Jurnal DISPROTEK, 7(2).

Pradiantiwi, D., Safitri, R. W., & Prasasti, P. T. A. (2018). CHARACTER EDUCATION FOR PRISONERS SOFT SKILLS TO EMPOWER THROUGH ASINAN TRASI IN THE CORRECTIONAL INSTUTION NGAWI. Research Report.

Riza, M., & Herdiana, I. (2013). Resiliensi pada narapidana laki-laki di lapas klas 1 Medaeng. J Psikolog Kepribadian dan Sos, 2(01), 1-6.

Team, R. (2012). Gambaran Orientasi Masa Depan Narapidana Remaja Sebelum dan Setelah Pelatihan di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Bandung. Majalah Keperawatan Unpad, 12(1).

Yulianti, S. A., & Widiasih, R. (2009). Gambaran orientasi masa depan narapidana remaja sebelum dan setelah pelatihan di rumah tahanan negara kelas 1 bandung. Jurnal Psikologi, 10, 97-104.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: