Pentingnya pemahaman nilai-nilai budaya lokal dalam Pendekatan Konseling Humanistik

Nella Khoirina

Abstract


Pemahaman nilai-nilai budaya lokal oleh konselor  dalam implementasi proses pendekatan konseling humanistik merupakan sebuah konsep dan cara kerja yang terpadu dan saling memberikan kontribusi bagi klien dalam upaya pengentasan masalahnya. Konseling humanistik mengarah kepada eksistensi diri menuju kemandirian yang memanusiakan manusia secara utuh dalam mendorong pemahaman diri baik secara nilai budaya yang menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab. Nilai-nilai budaya lokal hendaknya terintregasi dalam proses pendekatan konseling agar pemahaman secara utuh gambaran permasalahan klien terlihat secara jelas dan segera mendapatkan penanganan yang sesuai. Keberadaan klien merupakan hal yang harus dipahami oleh konselor dimana lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal dalam pembentukan tingkah laku sehingga dapat dianalisis bahwa nilai-nilai budaya lokal sangat penting dipahami untuk memberikan bantuan dalam pendekatan konseling yang utuh.

 

Understanding of local cultural values by counselors in the implementation of humanistic counseling approach process is an integrated concept and way of working to contribute to the client in an effort to solve the problem. Humanistic counseling leads to the self-existence towards self-sufficiency which humanizes intactly in encouraging of self-understanding in cultural values that create to responsible decisions. The values of local culture should be integrated into the counseling approach so that a full understanding of the client's problem is clearly visible and immediately addressed. The existence of the client is something that must be understood by the counselor where the environment is one of the external factors in the formation of behavior so that it can be analyzed that local cultural values are very important to understand to provide assistance in a counseling approach intact.

Keywords


Nilai-nilai Budaya Lokal, Konseling Humanistik

Full Text:

PDF

References


Ahmadi, Abu, dkk. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rinekacipta.

Corey, G. (2013). Theory and Practice of Counseling and Psychoterapy (9th Edition). California: Books/Cole.

Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-Lain. Jakarta : Grafiti Pers.

Dyastriningrum. 2009. Antropologi Kelas XI : Untuk SMA dan MA Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Gerald Corey. 1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Eresco.

http://080222.blogspot.com/2013/05/humanistik.html. (diunduh tanggal 24-06-2018.)

http://decksforce.blogspot.com/2015/05/teori-dan-teknik-konseling-humanistik. html.(Diunduh tanggal 24-06-2018)

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lehman, dkk.1996. Business Commllnications (11th ed). Ohio: Intemational Thomson Publishing Co.

Muhyidin, Asep. 2009. Pemertahanan Nilai-Nilai Budaya Lokal dalam Pemelajaran Sastra di Sekolah. Kemdikbud.go.id (diunduh tanggal 28-06-2018)

Nanda, I.A.S., Dantes, N.,& Antari, N.M. (2013). Pengaruh Implemetasi Konseling Eksistensial Humanistik Dengan Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Selfesteem Siswa Teralienasi di Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja. Journal Undiksa Bimbingan Konseling. 1(2).

Sayekti.1997. Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Yogyakarta: Menara Mass Offset

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja. Grafindo.

Sofyan S. Willis. 2007. Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Sujarwa. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar : Manusia dan Fenomena Sosial Budaya.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Widiarto, T. 2009. Psikologi Lintas Budaya Indonesia. Salatiga: Widya Sari Press.

Zulfikar, Rezki, Muwakhidah dan Nikon. 2017. Konseling Humanistik: Sebuah Tinjauan Filosofi. Konseling : Jurnal Bimbingan dan Konseling. Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: