Pendekatan Eksistensial-Humanistik konsep diri perempuan Jawa dalam menghadapi Coping Stress

Zaenatul Khoiriyah

Abstract


Terapi eksistensial humanistik adalah terapi yang mencakup pengakuan eksistensialisme terhadap kekacauan, keniscayaan, keputusasaan manusia ke dalam dunia tempat dia bertanggung jawab atas dirinya. Pendekatan eksistensial humanistik mengembalikan pribadi kepada fokus sentral, memberikan gambaran tentang manusia pada tarafnya yang tertinggi. Ia menunjukkan bahwa manusia selalu ada dalam proses pemenjadian dan bahwa manusia secara sinambung mengaktualkan dan memenuhi potensinya. Pendekatan eksistensial secara tajam berfokus pada fakta-fakta utama keberadaan manusia, kesadaran diri, dan kebebasan yang konsisten. Konsep diri adalah persepsi tentang diri individu untuk menjadi siapa dirinya, sedangkan perempuan jawa secara nilai budaya jawa merupakan perempuan yang dididik dengan budaya jawa, memiliki nilai-nilai budaya jawa serta adanya pandangan tradisi mengenai bahwa perempuan jawa adalah perempuan yang halus, sopan, menjaga harmoni, menjunjung tinggi keluarga, memiliki kesetiaan yang tinggi dan meiliki sikap pengorbanan yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi coping stress, pada perempuan jawa akibat situasi yang sedang menekan dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri. Dengan memahami konsep tersebut, maka seorang konselor bisa menjadi pendamping bagi klien untuk membantu klien agar dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi dan bertanggung jawab terhadap kehidupannya dan atas pencarian makna hidup.

 

Humanistic existential therapy is a therapy that includes the recognition of existentialism against chaos, necessity, human despair into the world in which it is responsible for itself. The humanistic existential approach restores the person to a central focus, providing a picture of man at its highest level. He points out that humans are always present in the process of cultivation and that humans continuously actualize and fulfill their potential. The existential approach sharply focuses on the main facts of human existence, self-awareness, and consistent freedom. The concept of self is the perception of the individual self to be who he is, while the Javanese women in Javanese cultural values are women who are educated with Javanese culture, have cultural values of Java as well as the existence of a tradition view that women of Java are women who are polite, uphold the family, have high loyalty and have a great sacrificial attitude. The purpose of this research is to know the strategy of coping stress, in Javanese women due to the pressing situation by doing cognitive and behavioral changes to gain a sense of security in itself. By understanding the concept, then a counselor can be a companion for the client to assist clients in order to overcome the problems that are facing and responsible for life and the search for meaning in life.

Keywords


Self concept, perempuan jawa, Coping Stress

Full Text:

PDF

References


Agustijanto. (2017). Penggambaran Ideal Perempuan Jawa Pada masa Hindu-Budha: Refleksi Pada Arca-Arca Perempuan. Jurnal penelitian dan Pengembangan Arkeologi, 6(2), 105-116.

Andriyani. (2015). Coping Stress Pada Wanita Karir Berkeluarga. Jurnal Al-Bayan, 21 (30), 11-19.

Burns, R.B. (2003). Konsep Diri. Jakarta: Arean.

Centi, J. Paul. (2001). Mengapa Rendah Diri. Yogyakarta: Kanisius.

Corey. (1995). Teori & Praktik Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT.Eriska.

Handayani, Christina S, & Novianto. (2008). Kuasa Wanita Jawa. Yogyakarta: LkiS.

Hurlock, Elizabeth, B. (2004). Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa: Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.

Matsumoto, David. (2003). Culture and Psychology. America: Wadsworth Publising.

Mulyana, Deddy.(2000). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwadi. (2011). Tata Hubungan Pria Wanita dalam Pandangan Budaya Jawa dalam Kumpulan Makalah Seminar Hari Kartini. Yogyakarta.

Rakhmat, Jalaluddin.(2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Warto. (1997). Wanita Pabrikan: Simbol Pergeseran Status Wanita Desa Dalam Abdullah, Irwan. Sangkan Paran Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: