Tantangan Konselor di era milenial dalam mencegah degradasi moral remaja

Yunita Dwi Setyoningsih

Abstract


Tujuan artikel ini mengkaji Degradasi moral remaja yang merupakan salah satu permasalahan sosial, degradasi moral dapat diartikan bahwa kualitas moral remaja pada saat ini terus menerus mengalami penurunan dan tampak semakin tidak terkendali. Tantangan Sikap dan profesionalisme seorang konselor di era milenial diharapkan dapat mengambil peran yang lebih besar pada layanan bimbingan pribadi sosial dalam upaya mencegah degradasi moral remaja.

 

The purpose of this article examines the moral degradation of adolescents which is one of social problems, moral degradation can be interpreted that the moral quality of teenagers at this time continuously decreased and seemed increasingly uncontrolled. Challenges The attitudes and professionalism of a millenial-era counselor is expected to take a greater role in private social counseling services in an effort to prevent adolescent moral degradation.

Keywords


Konselor, Degradasi Moral, Remaja

Full Text:

PDF

References


Abkin. (2008) Penegasan Profesi Bimbingan dan Konseling Alur Pikir Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung: Abkin.

Departemen Pendidikan Nasional ( 2014 ) Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan ke delapan Belas Edisi IV. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Destryawan, D (2018). 1,6 Juta Anak Indonesia Jadi Pengedar Narkoba http://wartakota.tribunnews.com/2018/03/07/16-juta-anak-indonesia-jadi-pengedar-narkoba.

Gibson,R.L. & Mitchell,M.H.(2010). Introduction to Counseling and Guidance. New Jersey: Person Prentice Hall.

Hurlock, Elizabeth B. (2001) Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Kartini Kartono, Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Kebudayaan, D. P. dan. (2007). Rambu-rambu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Direktorat Jenderal PMPTK.

Kementerian kesehatan RI. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kemeterian Kesehatan RI Situasi Kesehatan Remaja. 2015.

Lazuardi, G., 2018.Tragis! 178 Bayi Dibuang ke Jalan Sepanjang 2017, Paling Banyak di Provinsi Ini, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/01/01/tragis-178-bayidibuang-ke-jalan-sepanjang-2017-paling banyak-di-provinsi-ini?page=2.

Monks, F.J. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Cet. 14.: Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 2002 .

Muro, J. James & Kottman, Terry. (1995). Guidance and Counselingin Elementery School and Middle Schoo., Iowa : Brown and Benchmark Publisher.

Nurihsan, A. Juntika (2007). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.

Papalia, Old. (2001). Perkembangan Pada Remaja. Jakarta : Rineka Cipta

Ray, Rajib; Mahapatro, Samarendra dan Kar, Subhranshu Sekhar. (2011). Adolescent Counseling. Indian Journal of Clinical Practice, Vol. 22, No. 3, August 2011.

Supriyanto, A. (2016). Collaboration Counselor and Parent for Developing Student Spiritual Competency trough Comprehensive Guidance and Counseling Service. Fokus Konseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2(1).

Santrock, John W.(2003) Adolescence Perkembangan Remaja. (Alih bahasa Shinto. Adelar, Sherly Saragih). Jakarta: Erlangga.

Slavin, R.E. 2006 Educational Psychology Teory and Practie. United States of America : Jhons Hopkins Umiversity.

Winkel, W.S. (2007). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Yusuf L.N, Syamsu & Nurihsan, Achmad Juntika. 2014. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: