Pendekatan Person Centered berbasis nilai Budaya Jawa “sopan santun” untuk meningkatkan perilaku adaptif remaja di era disrupsi

Nurul Azizah

Abstract


Di era ini terjadi berbagai macam perubahan dan kemajuan, baik dari segi teknologi, informasi ataupun dalam bidang ekonomi. Perubahan ini memiliki dampak negatif dan positif. Lunturnya nilai-nilai kebudayaan ikut memperparah perubahan zaman ini, remaja sebagai generasi muda penerus bangsa sangatlah memegang peranan penting di era disrupsi ini. untuk dapat memiliki perilaku adaptif remaja perlu memiliki nilai sopan santun, karena generasi muda perlu melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia. Nilai budaya sopan santun sudah luntur dikalangan masyarakat. Agara para remaja dapat mengontrol dirinya dan terhindar dari dampak negatif  perubahan zaman, remaja hendaknya membentengi diri mereka dengan iman, wawasan yang luas, serta nilai-nilai budaya seperti menjunjung tinggi nilai sopan santun agar remaja dapat berperilaku adaptif. Di era ini remaja cenderung kehilangan etika dan sopan santun dalam kehidupannya sehari-hari. Banyaknya manfaat dari pendekatan person centered untuk membantu siswa menyelesaikan masalah-masalah pribadi yang dihadapi terutama masalah siswa yang berkaitan dengan aspek-aspek perilaku adaptif remaja. Tulisan ini mengantarkan pada gagasan tentang bagaimana pendekatan person centered berbasis nilai budaya jawa “sopan santun” untuk meningkatkan perilaku adaptif remaja di era disrupsi.

 

In this era there are various changes and progress, both in terms of technology, information or in the economic field. This change has a negative and positive impact. The decline of cultural values also contributes to the changes of the age, adolescence as the younger generation of the nation is very important in this disruption era. to be able to have adaptive behavior of adolescents need to have the value of courtesy, because the younger generation needs to preserve the values of Indonesian culture. The cultural values of politeness have faded among the people. In order for teenagers to control themselves and avoid the negative effects of changing times, adolescents should fortify themselves with faith, broad insight, and cultural values such as upholding the value of courtesy in order for adolescents to behave adaptively. In this era of adolescents tend to lose ethics and manners in everyday life. The many benefits of a person centered approach to helping students solve personal problems encountered are mainly student problems relating to aspects of adolescent adaptive behavior. This paper leads to the idea of how a person-centered approach based on Javanese cultural values "manners" to improve adolescent adaptive behavior in the disruption era.


Keywords


Perilaku Adaptif, Person Centered, Sopan Santun

Full Text:

PDF

References


Carina, Tiara dan Supriyadi. 2016. Studi Korelasi Perilaku Adaptif Dan Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Underachiever Di Bali. Jurnal Psikologi Udayana. Vol. 3 No. 1, 35-44.

Corey, G. 2004. Theory & practice of group counseling. Brooks/Cole-Thomson Learning.

Djuwita, Puspa. 2017. Pembinaan Etika Sopan Santun Peserta Didik Kelas V Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Nomor 45 Kota Bengkulu. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1): 27-36.

Hurlock, & Elizabeth B. 2004. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan manusia. Yogyakarta: Erlangga.

Muchtar, Rusdi. 2009. Harmonisasi Agama dan Budaya di Indonesia, Jakarta: PT. Nusantara Lestari, Cet.1.

Natawidjaja, R. (2009). Konseling kelompok, konsep dasar, dan pendekatan. Bandung :Rizqi Press.

Rochayanti, dkk. 2012. Sosialisasi Budaya Lokal dalam Keluarga Jawa. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 10, Nomor 3, Agustus 2012, halaman 308-320.

Santrock, J. W. 2008. Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

Sattler, J. M. (1992). Assesment of children. San Diego: Jerome M. Sattler Publisher, Inc.

Siregar, Fitri Rayani. 2017. Nilai-Nilai Budaya Sekolah dalam Pembinaan Aktivitas Keagamaan Siswa SD IT Bunayya Padangsidimpuan. Jurnal Pusat Studi Gender dan Anak, Volume 1 Nomor 1: 1-11.

Suryani, Lilliek. 2017. Upaya Meningkatkan Sopan Santun Berbicara Dengan Teman Sebaya Melalui Bimbingan Kelompok. E-Jurnalmitrapendidikan.com, Vol. 1, No. 1: 112-124.

Triyanto, E. (2010). Pengalaman remaja menjalani masa pubertas : Studi fenomenologi. Jurnal Ners, 5(2), 181–195.

Wikarta, P.V Sriyani. 2016. Pelaksanaan konseling kelompok dengan Pendekatan person-Centered therapydalam Menangani regulasi diri rendah empat mahasiswa Angkatan 2014 Prodi bimbingandankonseling Fakultas pendidikan dan bahasa unika atmajaya. Jurnal Psiko-Edukasi. Vol. 14, 2016, (125-142).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: