Konseling realitas: meningkatkan sikap toleran siswa terhadap keragaman budaya

Tati Yusra

Abstract


Sikap toleransi berarti sikap yang bisa menerima, menghargai dan menghormati perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat istiadat kelompok lain. Sikap toleran ini sangat penting ditingkatkan dalam diri siswa sejak dini karena negara Indonesia adalah negara yang multicultural. Dengan meningkatkan sikap toleransi pada diri siswa, maka masalah-masalah yang berkaitan dengan keberagaman sosial budya akan dapat dikendalikan, sehingga tidak mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam diisintegrasi nasional khususnya di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Konselor atau guru bimbingan dan konseling sebagai fasilitator dalam membantu siswa di sekolah harus mampu meningkatkatkan kemampuan toleran pada diri siswa terhadap keragaman budaya yang ada khususnya di sekolah. Konseling realitas merupakan alternatif yang bisa dikembangkan dan diterapkan dalam usaha meningkatkan kemampuan sikap toleran siswa terhadap keragaman budaya. Makalah ini memberikan pengantar awal konselor sekolah tentang konsep dan penerapan konseling realitas di sekolah.

 

Tolerance is an attitude that can accept, respect and respect different ethnic, racial, linguistic, religious, and customary tribes of other groups. This tolerant attitude is very important to be improved in students since early age because Indonesia is a multicultural country. By improving students' tolerance, the issues related to cultural diversity will be controlled, so as not to lead to social disagreements that could threaten national disintegration, especially in schools in Indonesia. Counselors or guidance and counseling teachers as facilitators in assisting students in schools should be able to increase students' tolerant abilities to cultural diversity, especially in schools. Reality counseling is an alternative that can be developed and applied in an effort to improve students' tolerant attitude toward cultural diversity. This paper provides an early introduction to school counselors on the concept and application of reality counseling in schools.


Keywords


Konseling Realita, Sikap Toleran, Keragaman Budaya

Full Text:

PDF

References


Corey, Gerald. 2009. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Belmont,CA:Brooks/Cole

Corey, Gerald. 2013. Case Approach to Counseling and Psychotherapy (8thed). Belmont, CA:Brooks/Cole.

Mutuwally. (2018). Konseling Realitas: Tantangan Bagi Konselor Dalam Menangani Nomophobia Di Kalangan Siswa. Prosiding, Seminar Nasional. yang diselenggarakan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Pekanbaru. Tanggal 27-29 April 2018. Pekanbaru

Radjiman, Ismail. (2017). Meningkatkan Sikap Toleransi Siswa Melalui Pembelajaran Tematik (Penelitian Tindakan Pada Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar Di Wilayah Kecamatan Kota Ternate Utara). Ternate Utara. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini. 2(1).

Wubbolding, R. 1991. Understanding Reality Therapy. New York: Harper & Row (Perennial)

Wubbolding, R., & Brickell, J. 2005. Reality Therapy in Recovery. Directions in Addiction


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: