Pendekatan Eksistensial Humanistik berbasis kearifan lokal “wayang” sebagai alternatif pengembangan karakter

Wiji Wahyu Setyorini

Abstract


Pesatnya perkembangan teknologi dan internet apabila tidak dikontrol dengan baik akan mengancam eksistensi karakter bangsa. Pendidikan karakter menjadi hal yang sangat penting dilaksanakan dalam semua jenjang pendidikan, bahkan telah menjadi salah satu program pendidikan nasional di Indonesia. Strategi pelaksanaan pendidikan karakter dibuat mulai dari pemerintah pusat, lembaga pendidikan, sampai dengan tataran keluarga, namun upaya-upaya yang dilakukan belum memberikan hasil yang menggembirakan. Salah satu aspek yang dapat menjadi terobosan bagi pendidikan karakter adalah kearifan lokal. Suku Jawa sebagai kelompok suku terbesar di Indonesia kaya akan nilai-nilai budaya yang mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Salah satu kearifan lokal budaya Jawa adalah kesenian wayang. Wayang menjadi sumber dari kearifan dan moral lokal Indonesia yang dapat menjadi senjata dalam menjaga eksistensi kekuatan karakter bangsa. Pendekatan konseling eksistensial humanistik adalah konseling yang menekankan implikasi-implikasi dan falsafah hidup dalam menghayati makna kehidupan manusia. Pendekatan ini berfokus pada situasi kehidupan manusia di alam semesta, yang mencakup tanggungjawab pribadi; usaha menemukan makna diri; keberadaan dalam komunikasi dengan manusia lain; serta mengembangkan diri semaksimal mungkin. Artikel ini berfokus kepada bagaimana pendekatan konseling eksistensial humanistik dengan berbasis kearifan lokal budaya Jawa (wayang) dapat dijadikan pilihan pemberian layanan oleh konselor dalam rangka pengembangan karakter klien.

 

The rapid development of technology and internet if not well controlled will threaten the existence of nation character. Character education is a very important thing implemented in all levels of education, has even become one of the national education programs in Indonesia. Character education implementation strategies are made from the central government, educational institutions, up to the level of the family, but the efforts undertaken have not yield encouraging results. One aspect that can be a breakthrough for character education is local wisdom. The Javanese tribe as the largest ethnic group in Indonesia is rich in cultural values that support the implementation of character education. One of the local wisdom of Javanese culture is the art of “wayang”. “Wayang” becomes the source of local Indonesian wisdom and morality which can be a weapon in maintaining the existence of the strength of nation character. The approach of existential humanistic counseling is counseling that emphasizes the implications and philosophies of life in living the meaning of human life. This approach focuses on the human life situation in the universe, which includes personal responsibility; effort to discover the meaning of self; existence in communication with other human beings; and develop themselves as much as possible. This article focuses on how an approach of existential humanistic counseling with local wisdom-based Javanese culture “wayang” can be used as a service delivery option by counselors in order to develop the character of the client.

Keywords


Pendekatan Eksistensial Humanistik, Kearifan Lokal “Wayang”, Pengembangan Karakter

Full Text:

PDF

References


Corey, Gerald. (2013). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy (9thedition). California: Brooks/Cole.

Dayakisni, Tri. (2004). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press.

Fall K. A., Holden J. M., Marquis A. (2017). Theoretical Models of Counseling and Psychotherapy-Routledge (Thirdedition). New York.

Gladding, Samuel T. (2012). Konseling Profesi Yang Menyeluruh. Alih Bahasa: Winarno, Lilian. Jakarta: Indeks.

HM., S. (2011). Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. http://www.slideshare.net.

https://www.bps.go.id. (2010). Retrieved Juni 4, 2018, from Badan Pusat Statistik.

Mirantiyo, Y. (2013, April 1). Retrieved 03, 2018 from Mengenal Karakter Tokoh Wayang.

Narimo, S. (2017). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tata Rias Wajah. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial , 41 - 48.

Nurgiyantoro, B. (2011). Wayang dan Pengembangan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter , 18-34.

Rainer, D. (2017, Oktober 6). 17 Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli, Ciri-Ciri, Ruang Lingkup, Contoh Terlengkap. Retrieved Juni 03, 2018, from Seputar Com Pengetahuan.

Ruyadi, Y. (2010). Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal. International Conference on Teacher Education (pp. 576 - 594). Bandung: UPI & UPSI.

Tilaar, H.A.R .(2009). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumaatmadja, Nursid. (2002). Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi. Bandung: Alfabeta.

UU No. 32/2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Wardani, H. (2015, Juni 25). https://www.kompasiana.com. Retrieved Juni 4, 2018 from Kompasiana Beyond Blogging


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: