Studi kasus verbal abuse pada Anak Berkebutuhan Khusus di sekolah inklusi

Amalia Ananda Fitrah, Rischa Pramudia Trisnani, Asroful Kadafi

Abstract


Verbal abuse adalah kekerasan yang dilakukan terhadap suatu perasaan, melontarkan perkataan kasar tanpa menyentuh fisik, katakata yang mengadu domba, kata-kata yang mengancam, meghina ataupun membesar-besarkan kesalahan dan masalah orang lain. Verbal abuse dapat terjadi kepada siapa saja dan tidak memandang usia, salah satunya terjadi kepada Anak Berkebutuhan khusus di sekolah inklusi SMP Negeri 3 Maospati. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan dengan tahap reduksi data, display data serta penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verbal abuse merupakan sebuah ucapan yang menyakitkan, seperti sebuah ejekan, ucapan yang tidak pantas, dan ucapan yang tidak baik yang digunakan seseorang untuk menyakiti orang lain. Karakteristik dari perilaku verbal abuse adalah verbal menghina, ucapan yang mengejek dan sebuah kata-kata kotor, seperti memanggil nama korban dengan nama panggilan orangtua, mengakatakan korban bodoh. Faktor penyebab terjadinya perilaku verbal abuse adalah adanya sebuah kebiasaan, faktor teman sebaya, dan faktor anak itu sendiri. Perilaku verbal abuse memiliki dampak yang kurang baik dalam diri seseorang (korban) diantaranya adalah korban merasa marah, sakit hati, hingga emosi.

Abstract
Verbal abuse is violence perpetrated against a feeling, hurling harsh words without touching the physical, words that pit each other, words that threaten, humiliate or exaggerate the faults and problems of others. Verbal abuse can happen to anyone and regardless of age, one of which occurs to children with special needs in the inclusion school of SMP Negeri 3 Maospati. This research uses a qualitative case study method. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out by means of data reduction, data display and conclusion drawing/verification. The results showed that verbal abuse is a hurtful speech, such as a ridicule, inappropriate speech, and unkind words that are used by someone to hurt others. Characteristics of verbal abuse behavior are verbal insults, mocking words and a dirty word, such as calling the victim's name with the parent's nickname, calling the victim stupid. Factors that cause verbal abuse behavior are the existence of a habit, peer factors, and the child's own factor. Verbal abuse behavior has an unfavorable impact on a person (victim) including the victim feeling angry, hurt, to emotional


Keywords


verbal abuse, anak berkebutuhan khusus

Full Text:

PDF

References


Anderson, K. 2011.Masalah Lingkungan Pemicu Verbal Abuse.Jakarta : Salemba Empat.

Anggriana, T. M., Kadafi, A. and Trisnani, R. P. (2017) ‘Peran konselor dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa difabel’, in Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian LPPM Universitas PGRI Madiun. Madiun: Universitas PGRI Madiun, pp. 146–151. Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNHP/article/view/390.

Anggriana, T. M., Kadafi, A. and Trisnani, R. P. (2018) ‘Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa Autis Melalui Teknik Shaping’, Jurnal Fokus Konseling, 4(2). Available at: http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/841617.

Arsih, F. 2010.Studi Fenomenologis: Kekerasan Kata-Kata (verbal abuse) pada Remaja Undergraduate thesis of Diponegoro University

Erniawati, & Fitriani, W. 2020. Faktor-Faktor Penyebab Orang Tua Melakukan Kekerasan Verbal Pada Anak Usia Dini. Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.4(1), 1-8.

Johnson, J. H. 2000. Verbal Abuse. British Journal of Perioperative Nursing, 10(10), 508–511

Lestari & Titik. 2015. Kumpulan teori untuk kajian pustaka penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Lestari, T. 2016. Verbal Abuse Dampak Buruk Dan Solusi Penangananya Pada Anak. Jogjakarta: Psikosain

Nooh, C. H. C., & Talaat, W. I. A. W. 2012. Verbal Abuse on Children : Does It Amount to Child Abuse under the Malaysian Law. Asian Social Science. 8(6), 224–228.

Pratama, B. D., Kadafi, A. and Suharni, S. (2018) ‘Peran Konselor dalam identifikasi masalah dan kebutuhan siswa underachiever’, in. Madiun: Universitas PGRI Madiun, pp. 452–456. Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/view/522.

Rosilawati, Ina. 2013. Trik Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Inklusif. Yogyakarta: Familia

Rusmil, K. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung. Seto

Sugiyono. 2016. Memahami Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sutikno, R.B. 2010. The Power 4q For HR And Company Development. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Tarmasyah. 2007. Inklusi pendidikan untuk semua, Jakarta: depdiknas

Wicaksana, I. 2008.Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa Refleksi Kasus-Kasus Psikiatri dan Problematika Kesehatan Jiwa di Indonesia.Yogyakarta: Kanisius

Yusuf, Munawir. 2014.Evaluasi Diri Sekolah Inklusi: Panduan bagi Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi. Solo: Tiga Serangkai.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: