Penerapan Art Therapy untuk mengurangi perilaku repetitif pada anak autis di Dalta Ozora

Faravika Helmastuti, Tyas Martika Anggriana, Suharni Suharni

Abstract


Anak autis dalam pertumbuhannya memiliki gangguan perkembangan serta aktivitas sosial yang salah satunya ialah perilaku repetitif. Perilaku repetitif yang dimiliki oleh anak autis akan berbeda antar individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan art therapy dalam mengurangi perilaku repetitif pada anak autis di Dalta Ozora. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen berbentuk single subject reseach dengan pola A-B-A. Subjek dalam penelitian ini merupakan anak autis di Dalta Ozora yang memiliki ciri perilaku repetitif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung selama tahapan baseline-1, intervensi, dan baseline-2. Treatment yang diberikan pada tahap intervensi menggunakan metode art therapy melalui kegiatan mewarnai cangkang telur selama 5 sesi. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya penurunan perilaku repetitif pada anak autis setelah dilakukan intervensi menggunakan metode art therapy melalui kegiatan mewarnai cangkang telur. Hal tersebut dilihat dari perubahan yang terjadi pada frekuensi perilaku repetitif anak autis muncul saat diberikan intervensi dengan adanya perubahan level +2 dan pada fase baseline-2 terjadi perubahan level +1yang merarti menurun.

Abstract
Autistic children in their growth have developmental disorders and social activities, one of which is repetitive behavior. The repetitive behavior possessed by an autistic child will differ between individuals. This study aims to determine the influence of the application of art therapy in reducing repetitive behavior in autistic children in Dalta Ozora. The study was conducted using an experimental quantitative approach in the form of a single subject reseach with an A-B-A pattern. The subjects in this study were autistic children in Dalta Ozora who had repetitive behavioral characteristics. Data collection was carried out by direct observation during baseline-1, intervention, and baseline-2 stages. The treatment given at the intervention stage uses the art therapy method through the activity of coloring eggshells for 5 sessions. From this study, it can be concluded that there is a decrease in repetitive behavior in autistic children after intervention using the art therapy method through the activity of coloring egg shells. This can be seen from the changes that occur in the frequency of repetitive behavior of autistic children appearing when given interventions with a change in level +2 and in the baseline-2 phase there is a change in the level of +1which means a decreas


Keywords


Art Therapy, Mewarnai telur, Autis, Perilaku Repetitif

Full Text:

PDF

References


American Art Therapy Association. (2013). What is Art Therapy? American Art Therapy Association, 1–2. Retrieved from http://www.arttherapy.org

Fitriyah. (2015). Mengurangi Perilaku Repetitif Menepuk Tangan Saat Pembelajaran Menggunakan Teknik Token Economic Pada Anak Autis Di Slb Tunas Kasih Surabaya. Jurnal Pendidikan Khusus, Vol 7, No2

Jahja, Yudrik. (2015). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Pratama, B. D., Kadafi, A. and ... (2018) ‘Peran Konselor dalam identifikasi masalah dan kebutuhan siswa underachiever’, Prosiding SNBK: Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 2(1), pp. 452–456.

Kristiana, I.F. & Widayanti C.G. (2016). Buku Ajar Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Semarang: UNDIP Press.

Muna, N., (2015). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melukis Dengan Cangkang Telur Pada Anak Kelompok B TK Al-Hidayah Sumberjo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar Skripsi.

Prahmana, R.C.I. (2021) . Single Subject Researc Teori dan Implementasinya: Suatu Pengantar. Yogyakarta : UAD PRESS

Safitri, N. N. A., & Ardianingsih, F. (2020). Art Therapy Pada Perilaku Meltdown Anak Dengan Spektrum Autis. Jurnal Pendidikan Khusus, 16(1).

Schulz, S. E., & Stevenson, R. A. (2019). Sensory hypersensitivity predicts repetitive behaviours in autistic and typically-developing children. Autism, 23(4), 1028-1041.

Suhanjoyo, S. N., & Sondang, S. (2020). Terapi Seni bagi Anak Autis. Patria: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 83-90.

Sumanto, J., Takeuchi, K., & Nakata, H. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal. CRICED University of Tsukuba, 1–150.

Zaitun. (2017). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Pekanbaru: Kreasi Edukasi


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: