Teknik mawas diri dalam konseling kawruh jiwa sebagai alternatif pelaksanaan konseling

Juwita Finayanti

Abstract


Kompetensi konseling merupakan seperangkat kemampuan yang mutlak dimiliki oleh seseorang yang memiliki profesi konselor. Dengan layanan konseling maka konselor dapat membantu siswa secara mendalam dan komprehensif terhadap masalah yang dialami siswa. Kompetensi konseling yang memadai akan mendorong terciptanya pelayanan konseling berkualitas. Praktik konseling yang dilaksanakan oleh konselor dalam membantu siswa biasanya menggunakan pendekatan-pendekatan yang telah dikuasai dan cocok dengan permasalahan yang di hadapi siswa. Salah satu konseling yang berlatar budaya Indonesia adalah Konseling Kawruh Jiwa. Dalam Kawruh Jiwa menurut Ki Ageng Suryomentaram, seseorang perlu untuk mengetahui dirinya sendiri agar menemukan kebahagiaan dan ketenangan jiwa dan batin. Melalui teknik yang ada pada Kawruh Jiwa yakni teknik Mawas Diri, seseorang dapat berlatih untuk mampu melihat kekurangan pada dirinya. Sehingga seseorang tidak mudah menyalahkan orang lain.

Abstract
Counseling competence is a set of abilities that are absolutely possessed by someone who has a counselor profession. With counseling services the counselor can assist students in depth and comprehensively with the problems experienced by students. Adequate counseling competencies will encourage the creation of quality counseling services. Counseling practices carried out by counselors in helping students usually use approaches that have been mastered and match the problems faced by students. One of the counseling that is based on Indonesian culture is Counseling Kawruh Jiwa. In Kawruh Jiwa according to Ki Ageng Suryomentaram, one needs to know himself to find happiness and peace of mind and soul. Through the techniques that exist in Kawruh Jiwa, namely Mawas Diri technique or the Self-Mindfulness technique, one can practice to be able to see the shortcomings in him. So that someone is not easy to blame others


Keywords


Konseling Kawruh Jiwa, Teknik Mawas Diri

Full Text:

PDF

References


Dimas, H. S. (2016). Nilai Kawruh jiwa dalam Konseling : Kajian Hermeneutika Gardamerian Menggunakan Kerangka Kerja Berfikir Gerald Corey. (Tesis tidak diterbitkan) : UM

Finayanti, J. (2018). Teknik Ngudari Reribed untuk Mengarahkan Meaning of life. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, & Pengembangan. Vol.3 , No.9

Langensari & Irawan. (2017). Mawas Diri Kawruh Jiwa Sebagai Teknik Psikoterapi Untuk Mengurangi Bullying Pada Siswa. Prosiding Seminar Bimbingan Dan Konseling. Vo.1 , No.1

Maramah, S & Awalya, A. (2015). Indigenous Konseling (Studi Pemikiran Kearifan Lokal Ki Ageng Suryomentaram Dalam Kawruh Jiwa). Jurnal Bimbingan dan Konseling. Vol. 4 (2), Hal.100-108

Pratisti & Prihartanti, (2012). Konsep Mawas Diri Suryomentaram Dengan Regulasi Emosi. E-Jurnal Gama Jop. 121 (2)

Prayitno. (1998). Konseling Pancawaskita. (Online). (http://labkonselingumk. blogspot. com/2012/09/konseling-pancawaskita.html#comment-form), diakses 23 Juni 2019.

Prihartanti, N. (2008). Mencapai Kebahagiaan Bersama dalam Masyarakat Majemuk. Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 16, No.1

Sugiarto, R. (2014). Psikologi Raos: Saintifikasi Kawruh jiwa Ki Ageng Suryomentaram. Yogyakarta: Pustaka Ifada.

Suryomentaram, Ki. A. (1986). Ajaran-ajaran Ki Ageng Suryomentaram Jilid 1. Jakarta : PT. Idayu Press

Wampold, E. B. (2001). The Great Psychotherapy Debate: Models, Methods, and Findings. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Widyarini, N. (2008). Kawruh Jiwa Suryomentaram: Konsep Emik atau Etik. Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Vol. 16, No. 1


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: