KAJIAN PROBLEMATIKA POLA KOMUNIKASI DAN PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA PADA KELUARGA UN-INTACT (Studi Fenomenology Perkembangan Emosi pada Remaja Broken Home)

Enggar Kurniawan, Farida Anis Artita, Dahlia Novarianing Asri

Abstract


Kecerdasan emosional mengandung 3 unsur penting yang terdiri dari: kecakapan pribadi (mampu mengolah diri sendiri), kecakapan sosial (mampu menangani suatu hubungan), keterampilan social (kepandaian dalam menanggapi tanggapan yang dikehendaki pada orang lain) (Mutadin, 2002). Melalui keluarga, anak belajar menanggapi orang lain, mengenal dirinya, dan sekaligus belajar mengelola emosinya. Pengelolaan emosi ini sangat tergantung dari pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga, terutama sikap orang tua dalam mendidik dan mengasuh anaknya. Dalam hal ini, orang tua menjadi basis nilai bagi anak. Jenis penelitian ini mengambil strategi atau metode kualitatif deskriptif dengan interpretasi mendalam terhadap temuan-temuan lapangan berdasarkan fakta yang ada mengenai informasi perkembangan emosi anak yang dihasilkan dari penerapan pola komunikasi keluarga un-intact. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi langsung berperan pasif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemahaman dan kesadaran keluarga un-intact mengenai pentingnya komunikasi keluarga dan pengaruhnya terhadap perkembangan emosi anak masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari masih banyaknya keluarga yang tidak menganggap penting, bahkan tidak memiliki pemahaman yang benar tentang hubungan antara kedua hal tersebut. Pengaruh penerapan pola komunikasi keluarga terhadap perkembangan emosi anak akan bersifat positif apabila di dalam keluarga terdapat budaya komunikasi yang demokratis.

Full Text:

PDF

References


Albin, Rochelle Semmel. 1986. Emosi, Bagaimana Mengenal, Menerima, dan Mengarahkannya. Terjemahan Dr. M. Brigid, OSF. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Balson, Maurice, 1999. Menjadi Orang Tua yang Sukses. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia. Geertz, Hildred. 1983. Keluarga Jawa. Terjemahan Hersri, Jakarta : Grafiti Pers.

Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Terjemahan Francisco Budi Hardiman. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosional, Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ. Terjemahan T. Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gottman, John dan Joan de Claire. 1998. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki kecerdasan Emosional. Tokoh. Hermaya : penerjemah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling) terindek oleh: