MENGUAK BUDAYA TITIP PRESENSI KEHADIRAN PERKULIAHAN (STUDI ETNOGRAFI PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI)

Anfal Wylda Febrianti, Supri Wahyudi Utomo, Elana Era Yusdita

Abstract


Calon akuntan pendidik seharusnya merupakan individu yang berintegritas, jujur dan disiplin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai alasan mahasiswa pendidikan akuntansi untuk melakukan titip presensi kehadiran perkuliahan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipan dan wawancara terbuka dan mendalam. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil menunjukkan bahwa budaya titip presensi kehadiran perkuliahan terbentuk karena adanya kekompakan mahasiswa. Alasan lain yang membentuk adalah adanya aktivitas lain salah satunya Magang 3 (PPL), dan ketidaktertarikan belajar dikelas. Beberapa tindakan sudah dilakukan oleh beberapa dosen seperti presensi satu per satu, serta membuat kesepakatan mengenai titip presensi di kontrak kuliah. Beberapa tema yang didapatkan antara lain alasan saling titip presensi, dampak titip presensi versi mahasiswa penitip, resiko titip presensi versi mahasiswa dititipi, kondisi kelas, dan budaya titip presensi di kelas. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menyadarkan mahasiswa bahwa budaya titip presensi merupakan budaya yang tidak baik dan harus dihentikan

Full Text:

PDF

References


Aini, N. (2018). Budaya "Titip Absen" Mahasiswa. Retrieved from https://muda.kompas.id/baca/2018/03/03/budaya-titip-absen-mahasiswa/

Aulia, F. (2017). Faktor-Faktor yang Terkait dengan Kecurangan Akademik pada Mahasiswa. Jurnal RAP UNP, 6(1), 23–32. https://doi.org/10.24036/rapun.v6i1.6647

Caesari, Y. K., Listiara, A., & Ariati, J. (2015). “Kuliah Versus Organisasi” Studi Kasus Mengenai Strategi Belajar Pada Mahasiswa Yang Aktif Dalam Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip, 12(2), 164–175. https://doi.org/10.14710/jpu.12.2.164-175

Kemendikbud. (2020). Merdeka Belajar : Kampus Merdeka.

Komite Etika Profesi. (2018). Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Institut Akuntan Publik Indonesia

Murdiansyah, I., Sudarma, M., & Nurkholis. (2017). Pengaruh Dimensi Fraud Diamond Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik. Jurnal Akuntansi Aktual, 4(2), 121–133.

Rafita, Y. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecurangan Akademik (Titip Absen) Pada Mahasiswa S1 Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia. Khazanah, 5(2), 25–37. https://doi.org/10.20885/khazanah.vol5.iss2.art3

Sagoro, E. M. (2013). Pensinergian Mahasiswa, Dosen, Dan Lembaga Dalam Pencegahan Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 11(2), 54–67. https://doi.org/10.21831/jpai.v11i2.1691

Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi (M. Yahya (ed.); 2nd ed.). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Susana, T. (2006). Evaluasi Terhadap Asumsi Teoritis Individualisme dan Kolektivisme: Sebuah Studi Meta Analisis. Jurnal Psikologi 32(1), 33–49. https://doi.org/10.22146/jpsi.7084

Tantama, A. D., Isharijadi, & Yusdita, E. E. (2019). Determinan Perilaku Kecurangan Akademik Dengan Menggunakan Fraud Diamond Dan Perspektif Diri Mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Equity, 22(2), 173. https://doi.org/10.34209/equ.v22i2.935

Wahid, A. (2013). Guru Sebagai Figur Dalam Sentral Pendidikan. Sulesana, 8(27), 4. https://doi.org/10.24252/.v8i2.1273


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

FIPA: Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi is indexed by

     
      

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Flag Counter